Ditarget Rp 7 Miliar Retribusi Daerah dari Pengelolaan Sampah, DLH Kota Cilegon: Sudah Surplus!

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon berhasil melampaui batas target penghasilan retribusi daerah, dari pengelolaan sampah di Kota Cilegon.

Dari target retribusi sekitar Rp 7 miliar, DLH mampu melampauinya hingga mencapai lebih dari Rp 8 miliar.

Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengawasan Sampah pada DLH Kota Cilegon, Muhriji mengatakan, bahwa pada tahun 2023 ini, awalnya hanya ditargetkan sekitar Rp 2,2 miliar.

Baca juga: TPSA Bagendung Tampung Sampah 245 Ton per Hari, DLH Cilegon: Paling Banyak Sampah Rumah Tangga!

"Retribusi daerah kita di awal tahun pada APBD Reguler atau ditarget reguler, itu kita dibebankan Rp 2,2 miliar, kemudian diperubahan anggaran kita naik jadi Rp 7 miliar," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (27/10/2023).

Meski jumlah tersebut cukup besar dari target sebelumnya, namun DLH Kota Cilegon merasa yakin bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan.

Bahkan jika dilihat datanya, per Oktober 2023 DLH Kota Cilegon sudah mampu melampaui batas yang telah ditargetkan.

"Alhamdulillah tercapai, karena nilai realisasi di sistem kita sampai saat ini sudah mencapai Rp 8 miliar artinya sudah surplus, sudah terealisasi," terangnya.

Jumlah tersebut, kata dia, tentunya akan bertambah sampai dengan akhir tahun 2023.

Dijelaskan Muhriji, alasan DLH Cilegon mampu merealisasikan target tersebut, lantaran ada retribusi daerah dari pengelolaan sampah Pemerintah Kabupaten Serang.

Baca juga: Henti Buang Sampah di Cilowong, Pemkab Serang Alihkan Pembuangan Sampah ke TPSA Bagendung Cilegon

Berkat kerjasama antara Pemkab Serang dan Pemkot Cilegon terkait pengelolaan sampah, Pemkot Cilegon mengalami keuntungan yang luar biasa, dengan mendapatkan nilai retribusi yang cukup besar dari ikatan kerjasama tersebut.

"Nilai retribusinya ada sampah dari Serang, yang mempunyai kontribusi sangat besar."

"Kalau Rp 500 juta per bulan, bisa Rp 6 miliar, dari kita nya Rp 3-4 miliar atau bisa lebih dari itu," tukasnya.