Nama-nama 11 Pahlawan Asal Banten, 2 Orang Merupakan Pejuang Perempuan

Daftar nama-nama 11 tokoh pahlawan asal Provinsi Banten. Dua di antaranya pejuang perempuan.

Editor: Abdul Rosid
Ilustrasi/Freefik
Daftar nama-nama 11 tokoh pahlawan asal Provinsi Banten. Dua di antaranya pejuang perempuan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Simak daftar nama-nama 11 tokoh pahlawan asal Provinsi Banten. Dua di antaranya pejuang perempuan.

Ke 11 tokoh pahlawan Banten ini teleh menorehkan perjuangannya mulai dari pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan.

Para tokoh pahlawan Banten ini pun banyak dari kalangan agamawan mulai dari Sultan Ageng Tirtayasa hingga Syafruddin Prawiranegara.

Baca juga: Tema dan Link Download Logo Hari Pahlawan 2023 PNG dan PDF Resmi dari Kemensos RI

Berikut ini daftar nama-nama pahlawan Banten yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa (Banten, 1631-1683) adalah putra Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Rau Martakusuma yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, ia bergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangat menjadi Sultan Muda bergelar Pangeran Rau atau Pangeran Dipati.

Setelah kakeknya meninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul Fathi Abdul Fattah. Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikan keraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Ia dimakamkan di Mesjid Banten.

2. Syafruddin Prawiranegara

Mr. Syafruddin Prawiranegara atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28 Februari 191- meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada usia 77 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan , Menteri, Gubernur Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteti dan pernah menjabat sebagai Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

3. Brigjen K.H Syam’un

KH. Syam’un bin H. Alwiyan adalah pendiri Perguruan nggi lslam ‘ Al-Khairiyah Citangkil, Desa Wanasari Kecamatan Pulo Merak, Kota cilegon, Banten. Perguruan tersebut didirikan dalam dua tahap.

Bermula dengan sistem Pesantren (tradisional) dan dikembangkan tahap kedua dengan sistem madrasah (klasikal) Brigjen KH. Syam’un merupakan putra pasangan taat beragama H. Hajar dan H. Aiwiyan, Kh. Syam’un masih keturunan dari KH. Wasid, tokoh "Geger Cilegon" 1888 (Perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda).

4. K.H. Wahsyid

Kiai Haji Wasyid bin Muhammad Abbas (lahir dengan nama Qosyid) atau lebih dikenal dengan nama Ki Wasyid adalah seorang pejuang yang memimpin Perang Cilegon pada tanggal 9 Juli 1888 hingga gugurnya di medan perang pada tanggal 30 Juli 1888 di Banten.

Dalam perjuangannya, ia memiliki keahlian dan kemampuan strategis, seperti bagaimana ia melakukan komunikasi-komunikasi politik dengan para ulama, jawara, dan pejuang-pejuang lainnya di Banten dan luar Banten untuk terlibat dalam perang melawan penjajah Belanda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved