Masa Reses, Anggota DPRD Banten Tampung Aspirasi Warga soal Jembatan Penghubung

Anggota DPRD Banten, Ade Awaludin, mengunjungi masyarakat dan santri di Pondok Pesantren Raudhotul, Pasar Kemis, Banten.

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Anggota DPRD Banten, Ade Awaludin, mengunjungi masyarakat dan santri di Pondok Pesantren Raudhotul, Pasar Kemis, Banten. Kunjungan itu merupakan bagian dari kegiatan reses masa Sidang I tahun 2023-2024. Pada saat mengunjungi pondok pesantren binaan M. Aliyudin itu, Ade menerima sejumlah masukan dari tokoh masyarakat. Salah satu di antaranya terkait akses jembatan penghubung dari jalan raya ke area pemumikan penduduk dan pondok pesantren. 

TRIBUNBANTEN.COM - Anggota DPRD Banten, Ade Awaludin, mengunjungi masyarakat dan santri di Pondok Pesantren Raudhotul, Pasar Kemis, Banten.

Kunjungan itu merupakan bagian dari kegiatan reses masa Sidang I tahun 2023-2024.

Pada saat mengunjungi pondok pesantren binaan M. Aliyudin itu, Ade menerima sejumlah masukan dari tokoh masyarakat.

Salah satu di antaranya terkait akses jembatan penghubung dari jalan raya ke area pemumikan penduduk dan pondok pesantren.

Jembatan penghubung itu dinilai tidak layak untuk dilalui kendaraan roda empat.

"Masa sih, harus ada developer atau pengembang dulu baru dibuat jembatan-jembatan besar," kata
Damiyati tokoh masyarakat setempat dalam keterangannya kepada TribunBanten.com pada Selasa (14/11/2023).

Sebagai warga Banten, dia meminta pemerintah memperhatikan nasibnya.

"Kami juga kan warga Banten, dan ini banyak di sekitar sini sarana pendidikan pesantren," kata dia.

Dia menilai jembatan itu tidak layak

"Untuk masuk ke kampung kami jembatannya tidak layak, karena cuma bisa dilewati sepeda motor doang, kalau kendaraan mobil harus berputar jauh ke wilayah cadas dan akses ke kami juga jalannya masih tanah lumpur, kami mohon pak dewan bisa bantu ini ya," ujarnya.

Baca juga: Dituding Lakukan Penganiayaan, Anggota DPRD Banten akan Balik Laporkan Warga, Siapkan Bukti

Sementara itu, Ade menerima masukan tersebut dan akan menjadikannya sebagai perhatian.

"Saya mohon doa juga dari para alim ulama, tokoh masyarakat dan santri semoga aspirasi tentang Jembatan Penghubung ini menjadi jalan Penghubung kebaikan dan kemajuan provinsi Banten," kata dia.

Dia mengajak semua elemen masyarakat sekitar agar berdoa supaya keberadaan jembatan segera terealisasi.

"Kita doakan agar para pengambil keputusan mendapat hidayah dan hatinya terbuka ya," sambut Kang Ade seraya di sambut doa bersama.

Dia mengungkapkan salah satu indikator pembangunan ekonomi adalah pendapatan perkapita serta indek kelayakan hidup (IKH).

Di mana kalau indek ini tidak tumbuh seperti kesejahteraan sosial masyarakat masih rendah, angka kematian bayi masih tinggi ini akan menghambat pertrtumbuhan ekonomi.

TRIBUNBANTEN.COM -

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved