Logo dan Tema Hari Guru Nasional 2023 yang Diperingati 25 November Format PNG, PDF, Ikon
Logo dan tema Hari Guru Nasional 2023 telah dirilis Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang diperingati setiap 25 November
Penulis: Siti Nurul Hamidah | Editor: Siti Nurul Hamidah
TRIBUNBANTEN.COM - Logo dan tema Hari Guru Nasional 2023 telah dirilis Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) yang diperingati setiap 25 November.
Hari Guru Nasional diperingati sebagai bentuk ucapan terima kasih dan menghormati jasa guru yang mencerdaskan generasi bangsa.
Berdasarkan surat edaran Kemendikbud Ristek, tema yang diusung pada peringatan Hari Guru Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar".
Logo dan Tema Hari Guru Nasional 2023 ini dapat digunakan untuk keperluan banner, poster, maupun kegiatan lain dalam hari peringatan.

Baca juga: Contoh 12 Puisi Menyentuh Hati yang Cocok Dibacakan pada Hari Guru Nasional 2023
Baca juga: Contoh 12 Puisi Menyentuh Hati yang Cocok Dibacakan pada Hari Guru Nasional 2023
Selangkapnya inilah logo dan tema Hari Guru Nasional 2023:
Hari Guru Nasional 2023 PNG horizontal >>klik di sini<<
Hari Guru Nasional 2023 PDF >>klik di sini<<
Hari Guru Nasional 2023 Ikon >>klik di sini<<
Makna Logo Hari Guru Nasional 2023:
1. Elemen-elemen desain yang terdiri dari figur Pak Guru, Ibu Guru serta siswa dan siswi tampak dinamis dan ceria dalam menjalankan pembelajaran.
2. Pemanfaatan teknologi digambarkan dengan simbol-simbol Wifi, Laptop, Handphone serta Aplikasi Zoom, yang memiliki relevansi kuat sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajar.
3. Sementara bentuk hati, menggambarkan seluruh komponen pendidikan mulai dari Guru, Peserta Didik hingga Orang Tua, yang bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta guna memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia.
Sejarah Hari Guru Nasional
Sejarah Hari guru Nasional tak dapat dipisahkan dari berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945 silam.
Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November sejak 1994 untuk mengenang kembali berdirinya PGRI dan untuk menghormati jasa-jasa guru.
Berdasarkan informasi di laman resmi PGRI, pendirian organisasi tersebut awalnya dipelopori oleh para guru pribumi pada zaman Belanda.
Tepatnya pada 1912, sebagai bentuk perjuangan, guru-guru masa itu mendirikan Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
PGHB lantas tumbuh menjadi organisasi bersifat unitaristik karena anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan penilik sekolah yang umumnya bertugas di Sekolah Desa serta Sekolah Rakyat Angka Dua.
Meski berangkat dari banyak latar belakang yang bebeda-beda, PGHB tetap memiliki satu tujuan utama yakni memperjuangkan kesejahteraan para anggotanya.
Lalu, seiring berjalnnya waktu, muncul beberapa organisasi guru yang lain, seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), dan Hogere Kweekschool Bond (HKSB).
Selain itu, ada pula organisasi guru yang bercorak keagamaan hingga kebangsaan, seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM).
Namun, organisasi guru yang tak membedakan anggotanya berdasarkan golongan agama pun juga ada, contohnya yakni Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG).
Salah satu hasil yang dapat dilihat dari perjuangan organisasi-organisasi tersebut adalah mulai adanya pribumi yang menjadi kepala sekolah Hollandsch Inlandsche School (HIS).
Padahal sebelumnya wadah pendidikan setingkat sekolah dasar (SD) tersebut biasanya dipimpin oleh kalangan Belanda.
Selepas itu, PGHB kemudian berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada 1932. Tujuannya, agar lebih mencerminkan semangat kebangsaan hingga pemerintah Belanda pun terkejut mendengarnya.
Akan tetapi, saat masa pendudukan Jepang, segala macam organisasi dilarang dan sekolah pun ditutup sehingga PGI tidak dapat melakukan aktivitasnya.
Sampai pada era setelah proklamasi 17 Agustus 1945, sebuah Kongres Guru Indonesia digelar di Kota Surakarta (Solo) pada 24-25 November 1945.
Dalam kongres tersebut, mereka sepakat menghapus segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku.
Sejak saat itu, pada 25 November 1945, kongres sepakat untuk mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI.
Melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, pemerintah pun menetapkan hari lahir PGRI itu sebagai Hari Guru Nasional untuk menghormati perjuangan para guru.
Sumber: Kemdikbud
Unik! OPD di Pandeglang Lomba Hias Kantor Menggunakan Barang Bekas, Sambut HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Semarak HUT ke-80 RI, Warga Desa Margamulya, Lebak-Banten Antusias Ikuti Lomba Panjat Pinang |
![]() |
---|
Kota Serang Genap Berusia 18 Tahun, Ini Gebrakan Wali Kota Budi Rustandi |
![]() |
---|
HUT ke-18 Kota Serang, Wagub Banten Dimyati Ungkap Sejumlah PR : Sebut Infrastruktur Kota Mirip Desa |
![]() |
---|
50 Ide Tema Acara HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang Kreatif, Cocok untuk Lingkungan Perumahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.