BPJS Kesehatan Cabang Tangerang

Cerita Dwi Tiba-tiba Kakinya Mati Rasa tak Bisa Berjalan hingga Harus Menjalani Fisioterapi Rutin

Fisioterapi yang dijalaninya untuk memperkuat otot agar mengurangi tekanan pada saraf.

dokumentasi BPJS Kesehatan Cabang Tangerang
Dwi Titi Wahyuni Rahayu 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Pada 2017, Dwi Titi Wahyuni Rahayu tiba-tiba tidak bisa berjalan sehingga harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Setelah diperiksa dokter, perempuan berusia 72 tahun ini mengalami Herniasi Nucleus Pulposus (HPN) atau saraf kejepit pada bagian pinggang atau punggung bawah.

Jika dipaksakan berdiri, Dwi mengalami nyeri yang luar biasa dan kakinya seperti mati rasa.

Baca juga: Mau tak Mau Rukmini Harus Operasi Ambeien, Bersyukur karena tak Pusing untuk Biaya

Dwi pun harus menjalani fisioterapi secara rutin.

Dia mengaku bersyukur karena menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terdaftar sebagai peserta bukan penerima upah (PBPU).

"Selalu menolong saya ketika sakit pada usia tua ini. Saya menghabiskan hari-hari tua dengan mengerjakan pekerjaan rumah," kata Dwi.

Fisioterapi yang dijalaninya untuk memperkuat otot agar mengurangi tekanan pada saraf.

Bertahun-tahun telah terlewati dengan baik.

Selama menjalani pengobatan dan mendapat obat-obatan, Dwi tidak khawatir mengenai masalah biaya.

Seluruh biaya pengobatannya ditanggung penuh BPJS Kesehatan selaku pengelola program JKN.

"Tidak pernah terbayangkan selama perawatan di rumah sakit jika harus membayar biayanya," ucapnya.

Dwi merasa tidak ada diskriminasi selama memanfaatkan program JKN.

Bahkan, selama menjalani rawat jalan, dia mengapresiasi pelayanan rumah sakit yang baik, terutama dokter dan tenaga medis lainnya yang ramah dan sabar melayani pasien.

“Penuh dengan tanggung jawab untuk merawat pasiennya hingga benar-benar pulih. Kalau kita dilayani dengan baik rasanya jadi lebih cepat sembuh,"  ujarnya.

Baca juga: Jalani Rawat Inap Pasca-Operasi Tembak Laser karena Batu Ginjal, Deni Pertama Kali Pakai Kartu JKN

Saat ini, warga Kota Tangerang ini bersyukur kondisinya sudah membaik dan bisa beraktivitas sehari-hari.

"Saya berharap program JKN ini menjadi jawaban bagi seluruh rakyat Indonesia agar bisa terlindungi jaminan kesehatan," katanya.

Kesadaran akan perlindungan kesehatan menjadi alasan Dwi dan keluarga untuk menjadi peserta JKN.

Sebelum tanggap 10 setiap bulan, Dwi mengaku rutin membayar iuran demi menjaga status kepesertaan tetap aktif dan bisa digunakan sewaktu-waktu.

Selain itu, dengan rutin membayar iuran, kita bisa membantu program yang dikelola BPJS Kesehatan ini bsia terus berjalan dengan baik.

“Melalui program JKN semakin banyak masyarakat yang terbantu dan dimudahkan. Jaminan kesehatan ini juga sejalan dengan budaya bangsa kita, yaitu gotong rotong," ucapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved