BKKBN Banten Ajak Mahasiswa Magang di Cilegon Berkolaborasi Tangani Stunting

BKKBN Provinsi Banten mengajak para mahasiswa magang di Kota Cilegon untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan stunting.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Ahmad Tajudin/TribunBanten.com
Ketua Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Perwakilan BKKBN Banten, Dede Mulyasih, Kota Cilegon, Kamis (7/12/2023). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten mengajak para mahasiswa magang di Kota Cilegon untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan stunting.

Setidaknya ada 14 mahasiswa yang terdiri dari 6 mahasiswa asal Unsera yang magang di Kelurahan Ketileng dan 8 mahasiswa asal Untirta yang magang di Kelurahan Ciwaduk.

Ketua Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Perwakilan BKKBN Banten, Dede Mulyasih mengatakan dalam kegiatan magang itu terdapat program terkait stunting.

Baca juga: Wali Kota Helldy Ajak Ibu Hamil di Cilegon Makan Buah dan Sayur untuk Cegah Stunting

"Dalam kegiatan magang itu kan ada program Maha Penting atau Mahasiswa Peduli Stunting, nah dikolaborasikan lah dengan program yang ada di BKKBN atau dalam hal ini di Kota Cilegon ada Dinas DP3AP2KB," ujarnya saat ditemui di Kelurahan Ketileng, Kota Cilegon, Kamis (7/12/2023).

Dalam program itu, terdapat beberapa program untuk penanganan stunting.

Di mana di Kelurahan Ketileng sendiri, kata dia, termasuk salah satu kelurahan yang telah dibentuk menjadi kampung berkualitas.

"Di dalam kampung berkualitas ada kelompok kegiatan yaitu dapur sehat atasi stunting, di mana dapur sehat ini salah satu kontribusi kampung berkualitas terhadap program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Cilegon," ungkapnya.

Menurut Dede Mulyasih, peran mahasiswa sangat penting untuk membantu pemerintah dalam hal penanganan stunting di lingkungan masyarakat.

"Karena mereka salah satu mitra atau stakeholder melalui perguruan tinggi, jadi mahasiswa peduli stunting dan itu mereka ke lapangan harus paham dengan berbagai program studi di kampus," terangnya.

Pada saat menjalani kegiatan magang di setiap kelurahan, selain mengaplikasikan program studi sesuai jurusan masing-masing.

Namun mereka juga diharapkan dapat beradaptasi dengan program-program yang ada di pemerintah.

"Karena mereka sendiri di sini selama kegiatan dibantu anggarannya oleh pemerintah dalam hal ini BKKBN provinsi dan DP3AP2KB, maka dengan bantuan anggaran tersebut diharapkan mereka bisa membantu atau berkontribusi dalam mengatasi stunting," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Kota Cilegon, Wawan Ihwani mengapresiasi mahasiswa yang mengikuti program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang diterjunkan di Kota Cilegon.

"Ini sangat membantu bagi kami dalam hal salah satunya pembentukan kampung berkualitas yang ending pointnya bagaimana masyarakat di Kota Cilegon mengupayakan untuk penanganan stunting," ungkapnya.

Kata Wawan saat ini angka stunting di Kota Cilegon per Agustus 2023 sekitar 944 jiwa.

Dengan bahu membahu bersama dalam menangani stunting, diharapkan angka stunting di Cilegon bisa turun sesuai yang ditargetkan walikota Cilegon.

"Kami berkeyakinan dengan adanya bahu membahu dari seluruh stakeholder yang ada angka 944 itu bukan lah angka yang berat kalau semua yang terlibat," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved