Wanita di Cilegon Tertabrak Kereta

Ini Kronologi Perempuan Tertabrak Kereta di Ketileng Menurut Satlantas Polres Cilegon

Kanit Gakkum Satlantas Polres Cilegon, IPDA Dwi Maryanto mengatakan insiden perempuan tertabrak kereta api terjadi pada pukul 09.50 WIB.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Polisi saat mengevakuasi jasad perempuan berinisial L warga asal Kecamatan Jombang, Kota Cilegon ditemukan meninggal dunia setelah tertabrak kereta, Rabu (3/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Seorang perempuan berinisial L (24) warga asal Kecamatan Jombang, Kota Cilegon ditemukan meninggal dunia setelah tertabrak kereta, Rabu (3/1/2024).

L ditemukan tergeletak di pinggir rel kereta depan Masjid Al-Fudhola, Linkungan Al-Fudhola RT/RW 15/04, Kelurahan Ketileng, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Cilegon, IPDA Dwi Maryanto mengatakan, insiden kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 09.50 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS! Seorang Perempuan di Kota Cilegon Diduga Tabrakan Diri ke Kereta Api

"Sebelum kejadian, kereta api barang nomer KAI 2656 dengan masinis tarmidi melaju dari Jakarta ke Cigading membawa batubara," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Rabu (3/1/2024).

Dwi menyebut, korban diduga melakukan aksi bunuh diri, menabrakan diri ke kereta api barang yang saat itu sedang melintas.

Atas insiden itu, L mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

"Akibat dari kejadian tersebut sodari L meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkapnya.

Sementara itu, Mahfud seorang warga setempat mengatakan bahwa sebelum tertabrak, L kedapatan mundar-mandir di area rel kereta dekat tempat kejadian perkara (TKP).

"Tadi pagi udah mundar-mandir di sini di pinggir rel, karena sepi kali, dari pagi warga juga sudah curiga," ujarnya.

Mahfud menjelaskan, bahwa warga telah melihat L sejak pukul 6.00 WIB di area Masjid Al-Fudhola.

L yang saat itu mengendarai motor scoopy warna biru memarkirkan motor di halaman Masjid.

Setelah memarkirkan motor, warga melihat L bolak-balik di area rel dan duduk di kursi yang berada dekat dengan rel sambil main Hp.

"Warga sempet komunikasi, sempet negur, kalau di sini banyak kereta jangan di pinggir rel, tapi dia diem aja, udah diperingatin diem aja," katanya.

Kata Mahfud, warga sempat curiga dengan tingkah laku L, yang mundar-mandir di area rel tanpa sebab.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban mengalami baby blues.

Korban sempat melarikan diri dari rumah, tanpa memberi kabar pihak keluarga.

"Dari keluarga sudah cari-cari karena korban mengalami baby blues setelah lahiran, emang udah ada niat (bunuh diri,-red) sesuai keterangan keluarga," ujarnya.

Sebelum kejadian, korban sempat mengirim pesan whatsapp kepada pihak keluarga, bahwa korban sedang berada di lokasi kejadian, dan menitipkan anaknya kepada pihak keluarga dan motornya terparkir dekat masjid.

Setelah mengirim pesan whatsApp, korban berdiam diri ke pinggir rel kereta.

Baca juga: Empat Fakta Pria Tewas Usai Tertabrak KA Rangkasbitung-Merak, Korban Sering Nongkrong di Sekitar Rel

"Pas hujan itu, kan sepi, jam 10 ada kereta barang lewat, pas liat sudah tergeletak," katanya.

Warga melihat korban sudah tergeletak di pinggir rel dalam keadaan darah masih mengalir dari kepala korban.

Kemudian warga setempat langsung menghampiri TKP, dan memberitahu pihak kepolisian.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved