Sehari Bisa Dapat Rp300 Ribu, Diduga Jadi Pemicu Maraknya Anjal dan Gepeng di Kota Cilegon

Sejumlah anak jalanan (anjal) dan gelandangan dan pengemis (gepeng) kian marak di Kota Cilegon.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
TribunBanten.com
Pendapatan yang cukup tinggi diduga jadi penyebab maraknya anjal hingga gepeng di Kota Cilegon 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Sejumlah anak jalanan (anjal) dan gelandangan dan pengemis (gepeng) kian marak di Kota Cilegon.

Padahal Dinas Sosial Kota Cilegon bersama Satpol PP Kota Cilegon telah seringkali melakukan penertiban, assessment bahkan juga melakukan pembinaan.

Namun para anjal dan gepeng yang sering terjaring razia, kedapatan masih kembali melakukan aktivitasnya di Kota Cilegon.

Baca juga: Dinsos Ungkap Rata-rata Anjal, Gepeng hingga ODGJ Bukan Warga Kota Cilegon

Hal itu diduga karena penghasilan dari mengemis di jalanan mampu meraup ratusan ribu rupiah.

Sehingga membuat para anjal dan gepeng yang pernah dirazia, kembali ke Kota Cilegon.

Kepala Dinas Sosial Kota Cilegon, Damanhuri mengakui, meskipun pihaknya telah melakukan assessment dan memberikan pembinaan namun para pengemis kembali ke kota Cilegon.

"Kenapa masih balik lagi? seperti manusia silver kenapa masih ada lagi, pengemis masih ada lagi, sebenarnya kita sudah memberikan pembinaan," katanya saat ditemui di kantornya, Rabu (17/1/2024).

Kepala Dinas Sosial Kota Cilegon, Damanhuri
Kepala Dinas Sosial Kota Cilegon, Damanhuri (Ahmad Tajudin/TribunBanten.com)

"Persoalannya ketika mereka dikirim untuk mendapatkan pelatihan baik itu pelatihan mengelas atau apa, itu rata-rata mereka ngga mau," sambungnya.

Damanhuri menjelaskan dari sekian banyak yang telah terjaring razia dan dilakukan assessment mereka menolak diberikan pelatihan.

Rata-rata, kata dia, para anjal dan gepeng mengaku lebih memilih untuk mencari penghasilan di jalan daripada mengikuti pelatihan kerja atau pembinaan.

Baca juga: KUNCI JAWABAN PAI Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 230, Manfaat Ikhlas

"Karena informasi dari diri dia sendiri, setiap hari di jalanan bisa dapat sekira Rp 300 ribu rupiah, saya punya anak katanya, punya keluarga, kalau saya dikirim ke panti atau ke tempat pelatihan, keluarga saya mau makan apa," ungkapnya.

Akhirnya, kata Damanhuri, para anjal dan gepeng yang marak di beberapa lampu merah di Kota Cilegon menjadikan aktivitas mereka sebagai suatu pekerjaan.

"Jadinya, dengan mereka melakukan aktivitas di jalanan itu sebagai pencari pekerjaan, karena titik kumpul manusia silver atau pengemis itu kan di lampu merah," ungkapnya.

Berdasarkan data bidang rehabilitasi sosial, tercatat sepanjang tahun 2023 Dinas Sosial Kota Cilegon telah menangani sebanyak 551 anjal, gepeng dan ODGJ.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved