Bakar Spanduk Bergambar Jokowi dan Kaesang, Demo PMII di Patung Kuda Memanas!

Unjuk rasa yang mengatasnamakan dirinya pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) berlangsung di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Editor: Ahmad Haris
WartaKotalive.com/Rafzanjani Simanjorang
Massa PMII membakar spanduk Jokowi dan Kaesang saat menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024) 

TRIBUNBANTEN.COM - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan demonstrasi di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024).

Melansir WartaKota, sekira 120-an mahasiswa tampak membawa bendera kuning dan sejumlah tulisan spanduk.

Para pendemo membakar tiga buah ban bekas di jalan Medan Merdeka Barat pada kisaran pukul 17.45 WIB.

Baca juga: Larangan saat Masa Tenang Pemilu 2024, Berani Melanggar Siap-Siap Dipenjara 4 Tahun dan Denda

Di dalam ban tersebut, terdapat sejumlah bahan mudah terbakar seperti kardus bekas.

Usai api menyala, pendemo lalu membakar sebuah spanduk besar bergambarkan presiden Jokowi bersama putranya, Kaesang Pangarep.

Dalam unjuk rasanya, PMII menyatakan 11 sikap tuntutan kepada Joko Widodo termasuk jajaran pejabat negara untuk patuh pada aturan demokrasi dan bertanggungjawab terhadap pemilu yang adil, bersih dan penuh kekujuran.

Termasuk pula penurunan harga bahan pokok, mengentikan KKN dan penggunaan kekuasaan untuk menurunkan demokrasi lainnya.

Diketahui sebelumnya, sebelum demo, massa lebih dulu mengelilingi bundaran HI sebanyak tiga kali lalu longmarch dari Bundaran HI ke Patung Kuda.

Massa tiba pukul 17.00 WIB di Patung Kuda.

Tampak peserta demo membawa bendera kuning, sebuah bendera yang kerap digunakan saat ada kematian, maupun saat membawa jenazah ke makam.

Terlihat pula bendera kuning yang massa bawa di pasang di pagar beton yang dipasang untuk menutup Jalan Medan Merdeka Barat.

Hamas, selaku humas PB PMII menyebut alasan pihaknya mengelilingi HI dan longmarch guna membangun kesadaran di masyarakat bahwa demokrasi tidak baik-baik saja.

"Masyarakat harus terbuka itu. Memang proses-proses demokrasi kan berlangsung di balik kekuasaan," katanya di lokasi.

Hamas menyebut proses tersebut sulit terlihat namun, ia mengklaim film Dirty Vote mengungkap penistaan terhadap demokrasi.

Selain itu, Hamas menyebut alasan pihaknya membawa bendera kuning.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved