Timnas AMIN akan Bongkar Kecurangan Pilpres 2024: Logaritma Sistem Di-setting Kemenangan 1 Paslon

Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) bertekad membongkar kecurangan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024

Kompas TV
Melihat ada kercuangan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024,  Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) bertekad membongkar hal tersebut. 

TRIBUNBANTEN.COM - Melihat ada kercuangan pada pemilihan presiden (pilpres) 2024,  Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) bertekad membongkar hal tersebut.

Menurut Anggota Dewan Pakar Timnas Pemenangan AMIN Bambang Widjojanto, ada rekayasa sistem perhitungan suara di Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Hal ini ditegaskan Bambang Widjojanto pada konferensi pers tentang website KPU (Sirekap) bertajuk 'Sebuah Perjalanan Kawal Suara dan Telusur Etika' di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

Bambang menegaskan bahwa kecurangan yang terjadi tak melulu soal salah menginput data.

"Ini betul-betul bukan sekedar salah menulis, karena mestinya IT atau artificial intelligence yang ada dalam sistem IT KPU itu bisa membaca. Ini kalau sistemnya memang tidak dibangun dengan rekayasa tertentu, sulit itu," jelas Bambang.

Baca juga: Update Terkini Real Count KPU Pilpres 2024: Prabowo Unggul 57,06 Persen, Sisanya Anies dan Ganjar

Pihaknya, kata dia, memiliki tim IT forensik yang menyelidiki hal itu. Tim tersebut melakukan beberapa model dan metode forensik untuk mendalami Sirekap.

Dia menjelaskan, berdasarkan analisa kajian forensik terhadap server KPU, pihaknya menduga ada logaritma sistem yang sudah diatur untuk pemenangan paslon tertentu.

Sehingga jika ada revisi di satu TPS, itu akan mengubah TPS yang lain.

"Jadi ada yang sudah di-setting, logaritma sistem di-setting untuk pemenangan paslon tertentu yang secara otomatisasi di atas 50 persen."

"Indikasi kuat ke arah itu dikonfirmasi dengan ditemukannya kecurangan-kecurangan yang terjadi di wilayah-wilayah tertentu," jelas Eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Sebelumnya pada Kamis (15/2/2024), Tim Hukum Nasional (THN) AMIN baru merilis tentang sembilan bentuk kecurangan dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Real Count KPU Pilpres 2024 Terkini: Prabowo Unggul 51,56 Persen, Anies 32,02, Ganjar 16,42 Persen

"Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengklaim kemenangan, jika kita ketemukan fakta-fakta begitu banyaknya bukti kecurangan," kata Ketua THN Timnas AMIN Ari Yusuf Amir dalam konferensi pers di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2024).

Ari menjelaskan, pihaknya pada satu hari sebelum pencoblosan telah menerima berbagai laporan kecurangan yang tersebar di 34 provinsi. Ia mengatakan, THN AMIN telah mengelompokkan jenis-jenis kecurangan dalam penyelenggaraan Pilpres 2024.

Pertama, kecurangan berupa penggelembungan suara melalui sistem IT Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang masif. Ini telah dilakukan melalui verifikasi ribuan formulir C1 oleh THN dan riset oleh Timnas AMIN.

Kedua, kecurangan dalam bentuk surat suara yang sudah tercoblos. Coblosan itu tepatnya untuk paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved