Ini Sosok Komandan Aksi Tolak Pemilu Curang di KPU 18 Maret, Ternyata Eks Rekan Sealmamater Prabowo

Aksi unjuk rasa tolak Pemilu curang akan digelar di depan kantor KPU RI pada Senin (18/3/2024).

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MARTEENRONALDOPAKPAHAN
Ilustrasi aksi unjuk rasa. Aksi unjuk rasa tolak Pemilu curang akan digelar di depan kantor KPU RI pada Senin (18/3/2024). Aksi itu akan dipimpin Mayor Jenderal (Purnawirawan) Soenarko. 

TRIBUNBANTEN.COM - Aksi unjuk rasa tolak Pemilu curang akan digelar di depan kantor KPU RI pada Senin (18/3/2024).

Aksi itu akan dipimpin Mayor Jenderal (Purnawirawan) Soenarko.

Mayor Jenderal (Purnawirawan) Soenarko adalah rekan sealmamater Prabowo Subianto di TNI Angkatan Darat.

Bahkan, Mayjen TNI Soenarko pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2007-2008.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi Pilpres 2024 per Hari Ini: Prabowo-Gibran Unggul di 31 Provinsi

Di korps yang sama, Prabowo Subianto pernah memimpin pada 1995-1998.

Mayjen (Purnawirawan) Soenarko akan memimpin aksi pada Senin mulai pukul 13.30 WIB.

Setelah itu, aksi juga akan dilakukan hingga hari Rabu 20 Maret 2024.

Pada Rabu 20 Maret 2024, KPU dijadwalkan mengumumkan pemenang Pemilu 2024.

Selain di kantor KPU RI, aksi juga dilakukan di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat.

Massa aksi di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menuntut penolakan terhadap pemilu curang, Jumat (15/3/2024).

"Nanti semua elemen akan bergabung tanggal 18-20 Maret di DPR, KPU, Bawaslu, dan Istana Negara," ujar Ketua Umum Alumni UI dan UGM for Ganjar-Mahfud, Z Leander Ohoiwutun kepada wartawan di lokasi.

Pria yang akrab disapa "Nyong" itu menjelaskan, ada sejumlah tuntutan yang akan disampaikan di lokasi-lokasi tersebut.

Salah satunya, massa akan datang ke gedung DPR untuk menuntut pengguliran hak angket dan menuntut pemakzulan Presiden RI Joko Widodo.

Kemudian, meminta agar Bawaslu sebagai lembaga independen bisa menjalankan fungsinya secara netral.

"Kami menuntut karena Pemilu curang ini semua seperti diketahui adalah permainan Jokowi karena melanggengkan anaknya," ujae Nyong.

Ia juga menyayangkan keputusan KPU yang menerima pendaftaran calon wakil presiden (cawapres) no urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, Nyong juga mengatakan massa memiliki bukti-bukti terkait kecurangan Pemilu.

"Nanti tanggal 18, 19, 20, kami akan kepung istana!" tegas dia.

Baca juga: Perbandingan Hasil Hitung Suara Pilpres 2024 Anies Baswedan di Banten Versi KPU dan KawalPemilu

Sebagai informasi, sekelompok orang menggelar aksi di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024).

Mereka mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Rakyat Selamatkan NKRI dan menuntut pemecatan Ketua Bawaslu dan KPU RI.

Massa datang sekitar pukul 14.40 WIB. Kaum wanita yang hadir membawa sejumlah spanduk yang diangkat tinggi-tinggi.

"Mahkamah Keluarga Sumber Kecurangan," demikian tulis salah satu spanduk itu.

"KKN Mencederai Demokrasi," bunyi spanduk yang lain. Sementara itu, pada mobil komando terpasang spanduk berukuran besar bertuliskan "Jokowi Tumbang".

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved