Volodymyr Zelensky Merasa Ukraina Dianaktirikan, AS dan Inggris Dianggap Pilih Bantu Israel
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengeluhkan sikap Amerika Serikat (AS) yang pilih kasih terhadap negaranya.
TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengeluhkan sikap Amerika Serikat (AS) yang pilih kasih terhadap negaranya.
Zelensky menganggap AS dan Inggris lebih mengutamakan bantuan untuk Israel daripada Ukraina.
Hal tersebut, kata dia, terlihat kekompakan keduanya saat mengerahkan jet tempur untuk melumpuhkan rudal balistik Iran yang diluncurkan ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Baca juga: TEGAS! Menlu Retno Marsudi Tolak Normalisasi Hubungan Diplomatik dengan Israel
Presiden Ukraina itu berharap AS dan mitra Baratnya bisa melakukan hal sama terhadap Ukraina untuk melawan Rusia, mengingat Israel bukan anggota NATO namun memperoleh bantuan seperti itu.
Namun, AS tidak mengiyakan permintaan Zelensky dan mengungkapkan alasannya mengapa berbeda dalam memperlakukan Israel dan Ukraina.
"AS tidak akan menembak jatuh drone dan rudal Rusia yang ditembakkan ke Ukraina, berbeda dengan cara pasukan Amerika melindungi Israel dari serangan Iran akhir pekan lalu," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan pada Senin (15/4/2024) malam.
Ia tahu dirinya akan mendapat pertanyaan apakah AS juga akan melakukan hal yang sama untuk Ukraina, setelah AS melindungi Israel dari rudal balistik Iran.
“Saya tahu pertanyaan ini akan datang,” jawabnya.
“Lihat: konflik yang berbeda, wilayah udara yang berbeda, gambaran ancaman yang berbeda. Dan (Presiden Joe Biden) sudah jelas sejak awal (permusuhan di Ukraina) bahwa AS tidak akan terlibat dalam konflik tersebut dalam peran tempur," lanjutnya, dikutip dari The Economic Times.
AS Hanya Janji Beri Senjata, Bukan Pasukan
Menurut John Kirby, AS dan anggota NATO di Eropa Barat hanya berjanji untuk memberikan bantuan senjata, bukan pasukan.
"Negara-negara Barat telah berjanji untuk memberikan bantuan kepada Kiev selama diperlukan untuk mengalahkan Rusia," ujarnya.
AS dan negara-negara Barat menolak untuk mengirim pasukan ke Rusia untuk membela Ukraina, sementara Rusia juga mengancam akan menargetkan pasukan NATO jika mereka berperang melawan Rusia di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, juga dicecar pertanyaan yang sama dengan John Kirby saat wawancara dengan LBC pada hari Senin (15/4/2024).
"Jika Anda ingin menghindari perang yang lebih luas di Eropa, saya pikir satu hal yang perlu Anda hindari adalah bentrokan langsung antara pasukan NATO dan pasukan Rusia. Itu akan menjadi bahaya eskalasi,” katanya, dikutip dari Visit Ukraine.
| Pasukan Perdamaian dari Turki & Qatar Ditolak, Media Israel Sebut TNI Bisa Diterima di Gaza |
|
|---|
| Kubu Hamas Sebut Israel Sabotase Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza |
|
|---|
| Mayoritas Warga Israel Tolak Pemimpinnya Kembali Berkuasa, Karier Netanyahu Diujung Tanduk |
|
|---|
| Jet Tempur Israel Bombardir Rafah, Gencatan Senjata di Gaza Terancam |
|
|---|
| Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Rabu 15 Oktober 2025: Ada Duel Sengit Portugal vs Hongaria |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.