Buntut Anggotanya Pukuli Warga Lebak, Dansat Brimob Polda Banten Minta Maaf

Permintaan maaf itu dilakukan setelah Asep Maulana menjadi korban pemukulan oleh anggota Satuan Brimob Mako 2.

Editor: Abdul Rosid
DOk/Brimob Polda Banten
Komandan Satuan (Dansat) Brimob Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Banten Kompol Asep Renggana saat mengunjungi korban pemukulan di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Minggu (28/4/2024) 

TRIBUNBANTEN.COM - Komandan Satuan (Dansat) Brimob Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Banten, Kompol Asep Renggana meminta maaf kepada warga Desa Sukajadi, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, bernama Asep Maulana.

Permintaan maaf itu dilakukan setelah Asep Maulana menjadi korban pemukulan oleh anggota Satuan Brimob Mako 2.

Permintaan maaf disampaikan Komandan Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Banten, Kompol Asep Renggana di kediaman Asep di Kecamatan Bayah, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Detik-detik Dua Oknum Brimob Aniaya Warga Lebak, Datangi Rumah Korban dan Dipukuli hingga Berdarah

Buntut dari pemukulan tersebut, ratusan warga setempat menggeruduk markas Brimob di Cimampang, Kecamatan Panggarangan.

“Saya Kompol Asep Renggana, selaku Komandan Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Banten, menyampaikan permohonan maaf kepada pak Asep. Dalam hal ini sebagai korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Brimob,” kata Asep dikutip dari Kompas.com, Senin.

Dalam kesempatan tersebut, Asep mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kejadian pemukulan tersebut dan memproses oknum anggota Brimob yang memukul warga.

Sementara itu, Kapolsek Bayah, AKP Malik Abraham mengatakan, pada pertemuan itu, kedua belah pihak duduk bersama dan bermusyawarah untuk menyelesaikan perkara tersebut.

Adapun terkait kasusnya, saat ini sedang ditangani dan diinvestigasi oleh Brimob.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Ketua Karang Taruna Desa Sukajadi, Kecamatan Panggarangan, Dedin Setiawan, berharap penyelidikan oknum yang memukul tetap dilanjutkan setelah ada permohonan maaf dari pihak Brimob.

“Untuk penanganan kami harap dilakukan secara transparan, hingga saat ini kami belum tahu pelakunya di mana apakah sudah ditangkap atau belum,” tutup Dedin.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved