Bedah Buku "Yang Muda yang Bekerja" Karya Andika Hazrumy, Kisah Suka-Duka di Dunia Politik
Namun, tidak banyak yang mengetahui beratnya tanggung jawab yang menyertai kesuksesan pada usia muda.
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kesuksesan saat masa muda menjadi idaman semua orang.
Namun, tidak banyak yang mengetahui beratnya tanggung jawab yang menyertai kesuksesan pada usia muda.
Hal itu dikatakan Andika Hazrumy saat bedah buku karyanya berjudul "Yang Muda yang Bekerja" di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Sindangsari, Serang, Minggu (19/5/2024).
Baca juga: 15 Ucapan Hari Buku Nasional 17 Mei 2024 dalam Bahasa Inggris dan Artinya Cocok Jadi Status WhatsApp
"Melalui buku ini, saya mencoba mengisahkan suka-duka perjuangan karier saya sebagai politikus muda," ujarnya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, Senin (20/5/2024).
Dalam buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka tersebut, Andika Hazrumy mengisahkan bagaimana dia mengawali karier politiknya saat usia 20-an tahun pada 2009.
Selain itu, juga segala tantangan yang harus dihadapinya sebagai pemimpin muda dalam kancah politik Indonesia.
Bahkan, dia terpilih menjadi wakil gubernur Banten periode 2017-2022.
Di buku itu juga, Andika Hazrumy membagikan berbagai pemikirannya pada generasi muda Indonesia agar pantang menyerah demi meraih kesuksesan sekaligus berbakti kepada nusa dan bangsa.
Menurut politikus Partai Golkar ini, pilihan untuk terjun di dunia politik tak lepas dari rekam jejak keluarga besarnya.
Mulai dari sang ibu, Ratu Atut Chosiyah yang pernah menjabat sebagai gubernur Banten dan sang ayah, Hikmat Tomet yang pernah menjadi anggota DPR RI Dapil Serang-Cilegon.
Andika mengaku yang dibutuhkannya untuk menekuni karier politik adalah belajar.
Baca juga: Link Download Logo dan Tema Hari Buku Nasional 2024
Pilihan mengawali karier sebagai anggota DPR RI adalah jalan yang tepat untuk belajar tersebut.
“Bisa saja mungkin anak muda dengan latar belakang keluarga politisi lalu terjun ke politik langsung dengan memilih menjadi kepala daerah," ucapnya.
Namun, dia mengaku sadar harus belajar dalam sebuah komunitas yang tepat terlebih dahulu sebelum bisa memimpin sebuah daerah.
“Belajar yang saya maksud tentunya bukan hanya belajar formal seperti di sekolah dan kampus,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.