Kabar Dunia

Terkuak! Seorang Kolonel Tentara Israel Mengungkap Bahwa Pasukannya Menderita di Rafah

Tentara Israel berpangkat Kolonel mengakui bahwa tentara Israel menderita di Rafah.

Editor: Ahmad Haris
Twitter/X
Tentara Israel (IDF) saat mengevakuasi rekan mereka yang terluka dalam pertempuran melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza. 

TRIBUNBANTEN.COM - Konflik Israel vs Palestina masih berlanjut.

Kini, tentara Israel berpangkat Kolonel mengakui tentara Israel menderita di Rafah.

'Pasukan kami menderita di Rafah,' kata tentara Pendudukan Israel berpangkat kolonel.

Baca juga: Jokowi Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah, Bantuan Kemanusiaan Indonesia Terus Berdatangan

Kolonel Yair Tsukerman dari tentara Pendudukan Israel, dalam wawancara dengan surat kabar Ibrani Yedioth Ahronoth, membahas taktik Hamas di Jalur Gaza, khususnya di Rafah.

Dia mengatakan bahwa Hamas menggunakan banyak kamera pengintai dan memiliki jaringan terowongan yang signifikan di Rafah.

Tsukerman juga menyoroti ancaman jebakan rumah dan kamar yang disiapkan sebelum Pasukan Pendudukan Israel masuk.

 

 

Baru-baru ini, bentrokan sengit meletus di lingkungan Saudi di sebelah barat Rafah antara perlawanan Palestina dan Pasukan Pendudukan Israel yang berusaha maju di bawah kedok serangan udara, artileri, dan tembakan pesawat tak berawak.

Secara terpisah, Hebrew Broadcasting Corporation melaporkan bahwa tentara Pendudukan Israel mencegat sasaran udara di wilayah Dataran Hula, sebelah utara Pendudukan Israel, tanpa membunyikan sirene.

Sejak tanggal 8 Oktober, daerah perbatasan antara Pendudukan Israel dan Lebanon telah mengalami peningkatan ketegangan dan baku tembak sporadis antara tentara Pendudukan Israel dan Hizbullah Lebanon, serta faksi-faksi Palestina.

AS Marah kepada Israel, Netanyahu Sebut AS Menahan Bantuan Bom Berat untuk Gaza

Sebuah video yang beredar memperlihatkan Benjamin Netanyahu berbicara tentang bantuan militer Amerika Serikat.

Kata Netanyahu, Amerika Serikat menahan senjata yang dibutuhkan untuk perang Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa mengklaim Amerika Serikat menahan senjata dan menyiratkan bahwa hal ini memperlambat serangan Israel di kota Rafah di Gaza selatan, di mana pertempuran telah memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan bagi warga Palestina.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved