Pemkot Cilegon

Pemkot Gelar Peringatan Geger Cilegon, Haul bagi Para Pejuang yang Gugur dalam Peperangan

Kegiatan itu sekaligus menjadi refleksi dan juga haul bagi para pejuang yang telah gugur dalam peperangan

dokumentasi Pemkot Cilegon
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cilegon, Rahmatullah Aya. 

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Pemkot Cilegon kembali menggelar Peringatan Geger Cilegon 1888.

Kegiatan itu sekaligus menjadi refleksi dan juga haul bagi para pejuang yang telah gugur dalam peperangan melawan kolonial Belanda.

Haul pejuang Geger Cilegon akan dirangkaiakan dengan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tahun Baru Muharam 1446 Hijriah di rumah dinas wali kota, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: Sumur Bor Diresmikan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Permudah Masyarakat Gerem Peroleh Air Bersih

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Cilegon, Rahmatullah Aya, mengatakan acara akan diisi dengan doa bersama bagi para pejuang Geger Cilegon yang sudah mengorbankan harta, serta jiwa dan raganya demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Selain tu, ada juga ceramah agama yang akan menjelaskan tentang hikmah tahun baru Muharam serta hikmah di balik perjuangan para pahlawan," ujarnya sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Senin (8/7/2024).

Aya mengaku sudah menyebar undangan ke sejumlah kalangan mulai dari para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi perangkat daerah (OPD), tokoh agama, tokoh masyarakat, pondok pesantren, hingga masyarakat umum untuk menghadiri kegiatan tersebut.

"Tentu saja saya berharap kegiatan ini dapat berjalan sukses tanpa kendala berarti. Selain itu, tentu setiap tahun peringatan ini kita gelar dengan maksud ada pelajaran berharga yang bisa diambil sebagai generasi penerus Kota Cilegon tentang semangat juang dan nilai-nilai pengorbanan para pejuang," ucapnya.

Ketua Panitia Peringatan Geger Cilegon Agus Nur Sidiki mengatakan selain haul, kegiatan juga diisi dengan kegiatan sunatan massal, napak tilas pertempuran terakhir di daerah Sumur, geger koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) di Cilegon Center Mall, serta geger budaya Cilegon.

Baca juga: Anak-anak Putus Sekolah di Cilegon Kini Bisa Sekolah: Gerakan Sekole Maning Lur

"Kami mengapresiasi kepada Pak Wali Kota dan juga OPD-OPD yang berkolaborasi mendukung kegiatan tersebut," katanya.

Agus berharap momentum Peringatan Geger Cilegon ini selalu mendapat tempat di hati pemerintah dan juga masyarakat Kota Cilegon untuk dikenang dan juga kita ambil hikmah dan pelajaran dari para pejuang.

Geger Cilegon 1888 adalah sebuah peristiwa pemberontakan tani Banten terbesar yang terjadi pada 9 Juli 1888.

Pemberontakan tersebut bermula dari kesewenang-wenangan pemerintahan Hindia Belanda yang mengokupasi Banten sebagai salah satu wilayah jajahan.

Baca juga: Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Kumpulkan Para Kepala OPD, Minta Tingkatkan Kinerja

Pemberontakan 1888 juga disebabkan pejabat pemerintah kolonial di Cilegon mengeluarkan surat edaran untuk melarang pembacaan selawat Nabi dan doa-doa lainnya dengan suara keras di masjid.

Belanda juga menghancurkan menara masjid di Cilegon sehingga dianggap sebagai penghinaan sehingga rakyat mebalasnya dengan melakukan perlawanan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved