Jamaah Islamiyah Bubar
SOSOK Abu Fatih, Pimpinan Jamaah Islamiyah Wilayah Jawa hingga Cerita di Balik Bubarnya Organisasi
Abu Fatih alias Abdullah Anshori menceritakan pengalamannya selama bergabung dengan Jamaah Islamiyah atau JI.
TRIBUNBANTEN.COM - Abu Fatih alias Abdullah Anshori menceritakan pengalamannya selama bergabung dengan Jamaah Islamiyah atau JI.
Abu Fatih sempat mendapat amanah dari inisiator JI, Abdullah bin Ahmad Sungkar atau lebih dikenal dengan Abdullah Sungkar, untuk memimpin JI wilayah Jawa.
Jauh sebelumnya, kiprah Abu Fatih yang juga memiliki nama lain Ibnu Muhammad Toyib atau Ibnu Toyib, sudah dimulai sejak ia masih muda.
Sosok Abu Fatih terlihat sangat dihormati di kalangan tokoh-tokoh utama eks Jamaah Islamiyah.
Ini tampak ketika Tribun mendapat kesempatan dan akses beberapa kali menemui mereka di pinggiran Kota Solo, sepanjang Rabu (17/7/20204) hingga Jumat (19/7/2024).
Semua yang hadir dan bertemu Abu Fatih di lokasi terlihat segan. Beruntungnya, Tribun mendapat kesempatan pertama melakukan wawancara khusus dengan tokoh asal Magetan Jatim ini.
Sepintas Abu Fatih tampak orang yang tak banyak bicara, tenang, atau istilahnya klemar-klemer. Usianya kini 66 tahun, dan tinggal di Sukoharjo.
Kesibukannya sehari-hari di kebun, mengurus kebun pisangnya yang luasnya sekira 8.000 meter persegi.
Tapi setelah berbicara, Abu Fatih menunjukkan kemampuan verbalnya yang sangat bagus. Artikulasi bicaranya runtut, lugas, jelas meski ia sempat berseloroh dirinya orang tua yang ompong.
Baca juga: BREAKING NEWS Jamaah Islamiyah Bubar, Ratusan Anggota Jaringan asal Banten Ikrar Setia NKRI
Gigi atas Abu Fatih memang sudah nyaris semuanya tanggal. Sebelum diwawancarai, Abu Fatih menegaskan ia tidak membuat batasan apapun terkait isu yang ditanyakan.
Ia akan menjawab semua yang ditanyakan, sesuai kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya. Ia juga menjelaskan di awal, aktif di Jamaah Islamiyah hanya sampai 2001.
Sesudah itu ia pasif, tidak ikut apapun yang dilakukan jamaah. Abu Fatih berusaha benar-benar di luar organisasi walau tidak berlepas diri.
Keterlibatan Abu Fatih di gerakan berbasis keagamaan ini dimulai dari beberapa dekade lalu, ketika ia masih muda.
Inspiratornya dan patronnya Abdullah bin Ahmad Sungkar yang menginisiasi gerakan keagamaan usroh terkait afiliasinya dengan NII warisan SM Kartosoewirjo.
Akhir 70an hingga awal 80an, gerakan itu berkembang pesat dari Jawa Tengah lalu ke Jakarta dan sekitarnya. Menyeberang ke Sumatera dan daerah lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.