Kabar Duka

Sosok yang Bakal Naik Tahta Setelah Pakubuwono XIII Meninggal, Antara Adik Kandung atau Putra Bungsu

Berikut ini sosok yang diperkirakan bakal naik tahta menjadi Raja Keraton Solo menggantikan Sinuhun Pakubuwono XIII yang meninggal, Minggu (2/11/2025)

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
Tribun Solo / Andreas Chris
Keraton Solo gelar Kirab dalam rangkaian acara Tingalan Jumenengan Dalem Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII ke-21, Minggu (26/1/2025) siang. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini sosok yang diperkirakan bakal naik tahta menjadi Raja Keraton Solo menggantikan Sinuhun Pakubuwono XIII yang meninggal, hari ini, Minggu (2/11/2025).

Adapun penggantinya yaitu antara adik kandung atau putra bungsu almarhum.

Dalam proses Suksesi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat nanti, diperkirakan bakal berjalan alot.

Suksesi keraton adalah proses pergantian atau peralihan kepemimpinan dari raja (Sultan) sebelumnya kepada raja baru di sebuah keraton.

Baca juga: Kabar Duka! Raja Keraton Solo Sinuhun Pakubuwono XIII Meninggal Hari ini di Usia 77 Tahun

Pegiat sejarah R. Surojo menilai, ada dua kemungkinan besar terkait siapa yang bakal naik takhta menggantikan mendiang raja.

Menurutnya, takhta Keraton Surakarta bisa jatuh kepada adik kandung PB XIII, atau kepada putra bungsunya, KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra, yang akrab disapa Gusti Purbaya.

“Masalah ini tak lepas dari kemelut lama yang terjadi di dalam keraton sejak beberapa tahun silam,” ungkap R. Surojo saat dihubungi TribunSolo.com, Minggu (2/11/2025).

Ia menjelaskan, persoalan itu bermula dari penolakan sebagian keluarga keraton terhadap status GKR Pakubuwana atau KRAy Pradapaningsih sebagai permaisuri.


“Masalah itu muncul karena sebagian adik-adik raja tidak mengakui keabsahan permaisuri. Otomatis hak anaknya menjadi raja dianggap tidak valid,” jelasnya.

Padahal, lanjut Surojo, pada tahun 2022 mendiang PB XIII telah secara resmi mengangkat Gusti Purbaya sebagai putra mahkota.

“Dari pihak raja sendiri tetap menganggap itu valid. Nah, ini yang jadi persoalan,” imbuhnya.

Ia berharap dua pandangan berbeda di kalangan keluarga besar keraton bisa segera dipersatukan dalam satu keputusan bersama.

 

Dua Pandangan Perlu Disatukan

“Dua pandangan itu harus dipersatukan dan bermuara pada suksesi,” katanya.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved