Cerita Perajin Gantungan Ponsel dan Rajut Asal Kota Serang, Produknya Dibeli Pejabat hingga Menteri
Tidak hanya menerima pesanan gantungan ponsel, pemilik Liesa Handmade ini juga menjual kerajinan rajut
Penulis: Ade Feri | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Reporter TribunBanten.com, Ade Feri
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dalam posisi duduk bersila, Herti Septiarosa memotong benang giok sepanjang 30-35 cm.
Dia lalu mengambil satu per satu manik-manik beragam motif yang terbuat dari plastik dan keramik.
Manik-manik berlubang itu kemudian dimasukkan benang yang sudah dipotong Herti.
Baca juga: Bupati Serang Ratu Tatu Dorong Kerajinan Bambu Tegalmaja Tembus Pasar Internasional
Warga Perumahan Taman Mutiara Indah 2, Kelurahan Trondol, Kecamatan Serang, Kota Serang, ini sedang membuat aksesori gantungan ponsel pesanan pelanggan.
"Saya hanya membuat gantungan ketika ada pesanan," kata Herti di rumahnya, Sabtu (20/7/2024).
Untuk membuat satu gantungan, dia membutuhkan waktu berkisar antara 10 hingga 15 menit.
Gantungan itu dijual dengan harga Rp 15.000-Rp 30.000, tergantung jenis manik-manik yang dipakai.
Ada puluhan gantungan ponsel yang sudah jadi dan dimasukkan ke dalam kotak plastik kecil.
Barang yang berada di wadah kotak plastik itu seluruhnya merupakan pesanan pelanggan.
Dalam sehari, Herti mengaku bisa membuat hingga 40 gantungan handphone.
Tidak hanya menerima pesanan gantungan ponsel, pemilik Liesa Handmade ini juga menjual kerajinan rajut, seperti, dompet, tas, baju, payung, sepatu, sandal, peci, dan wadah tisu.
Bahkan kerajinan tangan rajutannya menjadi produk unggalan dan diminati pejabat lokal sampai nasional.
Baca juga: Tradisi Sambut Maulid Nabi di Banten, Perajin Butuh Waktu 2 Jam Hias Kerajinan Panjang Mulud
"Alhamdulillah payung kerajinan saya pernah dibeli seorang menteri seharga Rp 1 juta di Pakupatan. Seorang pejabat Pemprov Banten juga sudah tiga kali membeli tas buatan Liesa Handmade seharga Rp 2,5 juta," ucapnya.
Seluruh kerajinan karya Herti dijual melalui media sosial, yaitu Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.