Difasilitasi China, Hamas dan Fatah Palestina Resmi Berdamai, Ini Agenda Politik Mereka

Hamaw dan Fatah serta 13 organisasi Palestina lainnya resmi berdamai usai difasilitasi oleh China.

Editor: Abdul Rosid
Via Kompas.com
Hamaw dan Fatah serta 13 organisasi Palestina lainnya resmi berdamai usai difasilitasi oleh China. 

TRIBUNBANTEN.COM - Hamaw dan Fatah serta 13 organisasi Palestina lainnya resmi berdamai usai difasilitasi oleh China.

Penandatanganan kesepakatan perdamaian tersebut dilakukan di Beijing, China pada Selasa (23/7/2024).

“Hari ini kami menandatangani kesepakatan untuk persatuan nasional. Kami berkomitmen untuk (menciptakan) persatuan nasional dan kami menyerukan hal itu,” kata pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzuk , setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan para utusan organisasi Palestina lainnya.

Baca juga: Piala AFF U19 2024: Jens Raven Jadi Striker Tergacor kala Indonesia vs Timor Leste

Oleh China, kesepakatan tersebut digambarkan sebagai sebuah kesepakatan untuk memerintah Gaza bersama-sama setelah perang berakhir.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, mengatakan belasan organisasi Palestina itu telah bersepakat membentuk “pemerintah rekonsiliasi nasional sementara” untuk memerintah Gaza pascaperang.

Pengumuman ini muncul lebih dari sembilan bulan setelah perang Gaza pecah pada Oktober tahun lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 39.000 orang di wilayah Palestina tersebut, sebagian sebagian besar adalah warga sipil.

Baca juga: Gempa Malam Ini Magnitudo 3.4 Guncang Bayah Banten, Cek Pusat Gempa Terkini Via BMKG

Pertempuran tanpa henti telah menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang parah.

China telah berusaha untuk memainkan peran mediator dalam konflik tersebut, yang telah menjadi semakin kompleks karena persaingan yang ketat antara Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, dan Fatah, yang sebagian memerintah Tepi Barat yang diduduki.

Israel telah bersumpah untuk terus bertempur hingga menghancurkan Hamas, dan kekuatan-kekuatan dunia termasuk pendukung utama Israel, Amerika Serikat, telah berebut untuk membayangkan skenario pemerintahan Gaza setelah perang berakhir.

Baik Israel maupun Amerika Serikat tidak akan menyetujui rencana pasca-perang yang melibatkan Hamas.

Meskipun belum jelas apakah kesepakatan yang diumumkan di Beijing pada Selasa dapat bertahan, namun hal tersebut mengindikasikan bahwa satu-satunya kekuatan dunia yang dapat merekayasa pemulihan hubungan antara kedua belah pihak yang bertikai adalah China.

Ketika pertemuan hari Selasa berakhir di Beijing, Wang mengatakan, kedua belah pihak telah berkomitmen untuk melakukan “rekonsiliasi”.

“Hal yang paling menonjol adalah kesepakatan untuk membentuk pemerintahan rekonsiliasi nasional sementara di sekitar pemerintahan Gaza pasca-perang,” kata Wang setelah faksi-faksi tersebut menandatangani ‘deklarasi Beijing’ di ibu kota China.

“Rekonsiliasi adalah masalah internal faksi-faksi Palestina, tetapi pada saat yang sama, hal ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari masyarakat internasional,” kata Wang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved