DP3AP2KB Catat 58 Anak di Cilegon Mengadu ke UPTD PPA, Mayoritas Korban Kekerasan Seksual

Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma menyebut, berdasarkan data laporan dari Januari-Juni 2024 tercatat ada 58 kasus yang ditangani.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Rosid
Tajudin/TribunBanten.com
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma menyebut, berdasarkan data laporan dari Januari-Juni 2024 tercatat ada 58 kasus yang ditangani oleh UPTD PPA Kota Cilegon. 

Laporan Wartawan, TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon mencatat ada puluhan anak di Cilegon menjadi korban kekerasan.

Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma menyebut, berdasarkan data laporan dari Januari-Juni 2024 tercatat ada 58 kasus yang ditangani oleh UPTD PPA Kota Cilegon.

"Sampai dengan bulan Juni ini ada 58 anak, untuk usia relatif ada di bawah lima tahun, usia smp dan sma," ujarnya saat ditemui di kantor Bapedalitbang Kota Cilegon, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: BREAKING NEWS: Ketum PSI Kaesang Resmi Dukung Helldy-Alawi di Pilwalkot Cilegon 2024

Dari 58 kasus tersebut yang dilaporkan oleh korban, itu bermacam-macam jenis kekerasan.

Ada yang mengadukan sebagai korban kasus pelecehan seksual, bullying, KDRT hingga ada juga yang menjadi korban sodomi.

"Dari jumlah itu, kebanyakan kasus seksual yang diadukan," ungkapnya.

Lia menyampaikan, ketika ada korban yang melaporkan kepada DP3AP2KB melalui UPTD PPA Kota Cilegon.

Baca juga: 45 Anggota DPRD Kota Serang Hasil Pemilu 2024 Bakal Dilantik September, Ini Jadwalnya

Maka pihaknya memerintahkan seluruh jajarannya untuk langsung melakukan penanganan.

"Jangan sampai kasus itu terulang lagi, kaitan dengan tahun ke depannya, sehingga kalaupun ada kasus baru, itu bukan kasus yang sebelumnya terjadi," katanya.

Sebagai langkah antisipasi hal serupa tidak terjadi di masyarakat Kota Cilegon.

Lia menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan segala upaya dalam pencegahan.

"Secara preventif kita untuk bagaimana mencegah adanya korban, yaitu dengan memberikan penyuluhan kampanye kaitan dengan sekolah," katanya.

"Kemudian bagaimana bisa memberikan pemahaman kepada wilayah yang ada di sekitarnya, dan ada beberapa hal yang memang tentunya terus kita gerakan kaitan dengan pembinaan dan penyuluhan," sambungnya.

Diakui Lia, sejauh ini pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dengan terus melakukan sosialisasi dan penyeuluhan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved