Autopsi Selesai, Jenazah Bocah Asal Cilegon Diduga Korban Penculikan Dibawa ke Padang

Jenazah yang diduga Aqilatunnisa Prisca Herlan bocah asal Komplek BBS RT/RW 01/04 Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon sudah diautopsi

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
engkos kosasih
Suasana di Gedung RS Bhayangkara Banten di Kota Serang 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin 

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Jenazah yang diduga Aqilatunnisa Prisca Herlan bocah asal Komplek BBS RT/RW 01/04 Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon sudah selesai diautopsi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Banten

Setelah selesai diautopsi, jenazah korban rencananya akan dibawa ke Padang, Sumatera Barat. 

Hal itu diungkap Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto. 

Baca juga: Habiskan Waktu Berjam-jam, Dokter Forensik RS Bhayangkara Autopsi Jasad Bocah Korban Penculikan

"Infonya sudah selesai autopsi,  ini lagi proses mau dibawa ke Padang oleh ayah korban," ujarnya kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Kamis (19/9/2024). 

Untuk hasil autopsi sampai saat ini belum diketahui. 

Namun setelah proses autopsi, pihak keluarga dari korban akan membawa jenazah ke daerah Padang. 

"Saya enggak tahu, kenapa dibawa ke Padang. Cuma infonya, mau dibawa ke Padang sama orang tua korban," jelasnya. 

Diketahui sebelumnya, perempuan berusia 5 tahun yang sempat dikabarkan hilang itu, kini telah ditemukan dalam kondisi mengenaskan.  

Bocah malang itu ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada Kamis (19/9/2024) pagi, di pesisir pantai Cihara, Kabupaten Lebak. 

Anak dari pasangan Andre dan Amel itu diduga menjadi korban penculikan saat sedang ditinggal sebentar oleh ibunya di dalam rumah kontrakan di Cilegon

Saat ini jenazah korban akan dibawa ke rumah dari keluarga ayahnya di daerah Padang, Sumatera Barat. 

Kanit II Reskrim Polres Cilegon, IPTU Yogi Fahrizal mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan terhadap penemuan jenazah yang diduga Aqilatunnisa Prisca Herlan. 

"Saya dengan ayah korban menuju rumah sakit Bhayangkara, posisi korban masih dilakukan autopsi di RS Bhayangkara," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (19/9/2024). 

Meski berdasarkan ciri-ciri, kata dia, jenazah yang ditemukan di pesisir pantai di daerah Lebak itu mirip Aqilatunnisa. 

Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah jenazah yang ditemukan itu benar Aqilatunnisa atau bukan. 

Sebab, hingga saat ini pihak keluarga korban belum melihat secara langsung. 

"Orang tua masih dalam perjalanan dari Cilegon, karena kebetulan hari ini ibu korban sedang melahirkan," katanya. 

Saat ini, kata dia, pihaknya juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah yang diduga Aqilatunnisa. 

Namun pihaknya belum bisa memastikan, apakah korban benar Aqilatunnisa bocah asal Cilegon yang sempat dikabarkan. 

"Kita belum bisa memastikan, kalau lihat ciri-ciri pakaian sama, hanya kalau secara fisik belum bisa dipastikan karena belum melihat langsung," tambahnya. 

Sementara itu, seorang warga yang merupakan tetangga korban, Arif mengatakan, sebelum korban ditemukan meninggal. 

Korban sempat dikabarkan hilang di dalam kamar kontrakan. 

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/9/2024) siang, saat korban ditinggal sendirian di rumahnya.  

"Kejadian sekitar jam 1 siang, posisi si ibu lagi jemput suaminya untuk makan siang dan si anak berada di dalam rumah," ujarnya saat ditemui di rumah korban, Kamis (19/9/2024).  

Pada saat kejadian, Arif menyebut di dalam rumah korban saat itu hanya ada si korban dengan kondisi rumah terkunci.  

Posisi korban, kata dia, saat itu sedang bermain dan menggambar di kamar rumahnya.  

"Tidak lama setelah ibunya pergi sekitar 5 hingga 10 menit si ibunya balik, ketika si ibunya balik, posisi si anak sudah tidak ada di dalam kamar," ungkapnya. 

Melihat si ibu korban panik, ketika mengetahui anaknya tidak ada di dalam rumah.  

Istri Arif yang posisi sedang sakit di dalam rumah, tepat di samping rumah korban mendapat kabar. 

Bahwasanya si ibu korban kehilangan anaknya, yang dia tinggal di dalam rumah.  

Arif mengaku tidak mengetahui insiden si anak bisa hilang dari kamarnya.  

Namun diduga korban hilang karena diculik oleh orang yang tidak dikenal.  

"Diduga ada yang masuk, (mungkin diculik,-red) karena termasuk rapih, soalnya pintu ditutup lagi," jelasnya.  

Bahkan, kata dia, posisi korban keluar rumah sudah membawa sandal yang ada di depan rumahnya dengan posisi pintu rumah tertutup rapi.  

"Atm sama uang ngga diambil, (korban,-red) hanya bawa handphone ibunya," jelasnya.  

Baca juga: Jasad Bocah asal Cilegon Masih Diautopsi di RS Bhayangkara

Pada saat kejadian, Arif menyebut handphone yang dibawa korban sempat bisa dilacak. 

Di mana saat itu, posisi handphone korban berada di daerah Jombang. 

"Dilacak GPS nya sempat berada di daerah Jombang, tidak lama setelah itu GPS nya hilang," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved