Mendikdasmen Respon Permintaan Gibran Soal Penghapusan PPDB Jalur Zonasi: Nunggu Masukan

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menghapus PPDB Jalur Zonasi.

Editor: Abdul Rosid
Dok/Muhammadiyah.or.id
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menghapus PPDB Jalur Zonasi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menghapus Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi. 

Menanggapi itu, Mendikdasmen Prof. Abdul Mu'ti mengatakan, saat ini pihaknya masih mengkaji lebih lanjut mengenai langkah kebijakan terkait PPDB.

"Sekarang saya masih menunggu masukan dari tim pengkajian yang kami bentuk," kata Prof. Mu'ti.

Baca juga: Pemerintah RI Dukung ICC Tangkap PM Israel Benjamin Netanyahu dan Yoav Galant, Ini Alasannya

Prof. Mu'ti mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu laporan terkait kajian PPDB dari tim kajian yang sudah dibentuk dan meminta semua pihak menunggu laporan hasil kajian.

Apabila laporannya sudah ada, akan diumumkan paling lambat Maret 2025, sebelum mulai tahun ajaran baru di sekolah. 

"Tapi sebelum Februari, atau paling lambat bulan Maret sebelum tahun ajaran baru, keputusan PPDP dan juknisnya serta juklak sudah kami terbitkan," ucap dia. 

Baca juga: Gelar Istigosah di Hari Akhir Kampanye, Isro-Uyun: Kemenangan Kami adalah Kemenangan Warga Cilegon! 

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta Mendikdasmen Prof. Abdul Mu'ti menghapus sistem zonasi dalam PPDB. 

Gibran mengatakan, ia telah memberikan arahan kepada para kepala dinas di seluruh Indonesia saat Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diadakan di Jakarta Selatan pada Senin, 11 November 2024.

Selain itu, Gibran juga meminta para kepala dinas pendidikan untuk memprioritaskan pendidikan digital di Indonesia.

Baca juga: Cagub-Cawagub Banten Airin-Ade Tutup Kampanye di Pandeglang: Istigasah dan Doa Bersama Ribuan Warga 

Sebab, menurut Gibran, pendidikan berbasis digital adalah kunci dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. 

Gibran juga menekankan pentingnya pengenalan coding atau pemrograman sebagai mata pelajaran sejak dini bagi peserta didik. 

"Kita tidak boleh ketinggalan dari negara lain dan ini yang nanti bisa mengikuti itu anak-anak muda. Jadi jangan sampai ketinggalan," pungkas Gibran.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved