Bank Indonesia Imbau Warga Banten Hindari Panic Buying Jelang Natal dan Tahun Baru

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten mengimbau masyarakat ubijak berbelanja jelang menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Penulis: Ade Feri | Editor: Glery Lazuardi
ade feri
Kepala Bank Indonesia Banten, Ameriza M Moesa, bersama Kepala Bapedda Banten, dan Perwakilan Pengusaha 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan  

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten mengimbau masyarakat ubijak berbelanja jelang menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

Kepala Kantor Perwakilan BI Banten, Ameriza M Moesa menjelaskan, langkah tersebut sebagai upaya guna mengendalikan laju inflasi.  

Dirinya mengungkapkan, kegiatan berbelanja secara berlebihan dapat menimbulkan lonjakan harga. 

Baca juga: Terendam Banjir, 1000 Hektar Sawah di Banten Gagal Tanam

"Kami mengimbau kepada masyarakat  agar dapat belanja secara bijak dengan cara membeli barang sesuai kebutuhan dalam menghadapi Natal dan tahun baru ini," ujarnya, Kamis (5/12/2024). 

"Sebab kegiatan belanja yang berlebihan, akan menimbulkan panic buying atau lonjakan harga," sambungnya.  

Ameriza menilai, kondisi tersebut dapat memicu inflasi yang berdampak pada perekonomian, dan melemahkan daya beli masyarakat.
 
"Oleh sebab itu di tengah tingginya geliat konsumsi sepanjang natal dan tahun baru ini, kami mengajak masyarakat untuk memprioritaskan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan," ucapnya. 
 
Ameriza menyebut, terdapat beberapa komoditas bahan pokok masyarakat, yang perlu mendapat perhatian BI, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). 

"Terutama komoditi hortikultura seperti cabai, bawang merah, dan beberapa komoditi pertanian lainnya," jelasnya. 

Namun kata Ameriza, jika ditinjau dari sisi produksi beras, di Provinsi Banten masih aman sampai akhir tahun. 

Oleh karena itu, pihaknya juga mengimbau agar seluruh pemerintah daerah di Banten meningkatkan kerjasama antar daerahnya. 

"Selain juga kamu mengimbau agar Pemda memberikan bantuan atau subsidi transportasi, agar dari produk-produk hasil pertanian bisa langsung dijual ke pasar dengan biaya yang relatif murah," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved