Lansia Meninggal Karena Kelelahan Antre Elpiji di Tangsel Ternyata Sedang Kumpulkan Uang Untuk Umrah

Seorang lansia bernama Yonih (62) asal Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, meninggal dunia usai mengantre gas ukuran 3 kilogram, Senin (3/2/2025).

Editor: Ahmad Tajudin
TribunTangerang.com/Ikhawana
LANSIA MENINGGAL - Rohayah sempat menangis saat menyampaikan kepergian Yonih (62), lansia yang meninggal dunia usai mengantre gas ukuran 3 kilogram, di kawasan jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025). 

TRIBUNBANTEN.COM - Kisa memilukan datang dari Kota Tangerang Selatan, seorang lansia bernama Yonih (62) asal Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, meninggal dunia usai mengantre gas ukuran 3 kilogram, Senin (3/2/2025).

Perempuan yang diketahui sebagai seorang penjual lontong itu diduga meninggal karena kelelahan, setelah berjam-jam mengantre untuk bisa mendapatkan gas elpiji.

Mirisnya, niat mulia Yonih yang ingin pergi ke Tanah Suci untuk beribadah umrah justru terhenti karena tutup usia.

Melansir dari TribunTangerang.com, Rohaya (51), adik korban menceritakan bahwa sang kakak dikenal sebagai sosok yang pekerja keras. Bahkan dia diketahui tengah menabung untuk berangkat umroh.

"Orangnya rajin banget terus dia kan bilang ingin pergi umroh dan lagi ngumpulin uang untuk berangkat umroh," ujar Rohaya saat ditemui di rumah duka, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025).

Baca juga: Kisah Pilu Seorang Lansia di Tangsel, Meninggal Gegara Kelelahan Antre Beli Elpiji 3 Kg

Karena peduli dengan keadaan sang kakak, Yonih digunakan untuk fokus berjualan sembako supaya tidak terlalu capek.

"Saya sudah bilang enggak usah capek-capek, jualan sembako saja cukup, tapi dia tetap mau kerja keras karena katanya lagi kumpulin uang buat umroh," kata dia.

Rohaya menceritakan jika kakaknya sempat pingsan setelah antre gas selama satu jam, di pangkalan gas 500 meter dari rumah.

Kata Rohaya, keluarganya sempat melarang, namun ternyata mendiang Yonih memutuskan untuk antre langsung.

Baca juga: Kebijakan Soal Penjualan Elpiji 3 Kg Menyulitkan Masyarakat, Hingga Dikeluhkan Pedagang Warteg

Setelah satu jam mengantre, Yonih pulang dan istirahat sejenak hingga akhirnya pingsan. 

Keluarganya segera membawanya ke rumah sakit Permata, Pamulang, untuk mendapatkan perawatan.

Namun, sesampainya di rumah sakit, Yonih dinyatakan meninggal dunia.

Jenazah Yonih dimakamkan pada Senin sekitar pukul 15.30 WIB. Pihak keluarga pun masih berduka atas kepergian Yonih. 

Baca juga: Warga Pondok Aren Tangsel Ricuh Tak Terkendali saat Antrean Elpiji 3 Kilogram

Sebagai informasi, bagi masyarakat Tangerang Selatan, saat ini pembelian gas bersubsidi hanya dapat dilakukan di pangkalan gas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 

Kebijakan ini diberlakukan untuk mengontrol distribusi gas subsidi agar tepat sasaran dan mengurangi potensi penyalahgunaan yang bisa merugikan warga yang berhak.

 

Sumber : TribunTangerang.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved