Puasa Syawal Dikerjakan secara Berurutan atau Tidak? Begini Penjelasannya

Salah satu ibadah di bulan Syawal yang paling dinanti-nanti adalah Puasa Syawal. Puasa Syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal atau 1 April 2025

Editor: Vega Dhini
Handover/ Tribun Timur
ILUSTRASI PUASA SYAWAL- Pelaksanaan Puasa Syawal dikerjakan sebanyak 6 hari dan dilakukan sesegera mungkin atau tidak ditunda karena bagian dari menyegerakan kebaikan. (Tribun Timur/Handover) 

Tidak hanya itu, puasa Syawal juga dapat dilakukan secara acak.

Misalnya saja, puasa Syawal dilakukan pada tiga hari di awal bulan, kemudian dilanjut pada dua hari pada pertengahan bulan, dan satu hari di akhir bulan.

Hal yang penting adalah puasa Syawal dilakukan selama enam hari dan mengutamakan menyelesaikan puasa qadha sebelum puasa Syawal.

Niat Puasa Syawal

Sebelum melaksanakan puasa Syawal, jangan lupa untuk berniat terlebih dulu.

Berikut ini niat untuk puasa sunah di bulan Syawal :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut ini niat puasa Syawal pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Keutamaan Puasa Syawal

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved