Jadi Simbol Modernisasi Islam, Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi Uni Emirat Arab Punya 4 Menara

Masjid Agung Sheikh Zayed adalah sebuah tempat ibadah yang megah terletak di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA).

Editor: Ahmad Tajudin
Warta Kota/Alfian Firmansyah
MODERNISASI ISLAM - Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Senin (7/4/2025). Masjid itu melambangkan modernisasi Islam sesuai cita-cita almarhum pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Masjid Agung Sheikh Zayed disebut sebagai simbol modernisasi Islam di dunia.

Masjid Agung Sheikh Zayed adalah sebuah tempat ibadah yang megah terletak di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA).

Menurut Pengamatan Warta Kota, pada Senin (7/4/2025), Masjid Sheikh Zayed terlihat ada banyak sekali pohon kurma di depannya berderet sepanjang tampak depan masjid tersebut.

Baca juga: Unik! Masjid di Pangandaran Punya Kubah Baret Berwarna Hijau Simbol TNI, Ini Cerita di Baliknya

Tak hanya pohon kurma, nampak juga deretan tanaman hias warna-warni yang menghiasi tangga depan Masjid Sheikh Zayed tersebut.

Kemudian terlihat empat menara yang terbentang di dua sisi kanan dan kiri.

Selanjutnya keempat menara tersebut di ujungnya terlihat warna mengkeliau emas.

Berdasarkan informasi yang diterima, kubah utamanya mencapai ketinggian 85 meter dan dihiasi dengan pola seni Maroko yang rumit.

Selajutnya untuk menara, ketinggian mencapai sekitar 107 meter dari keempat sudut halaman.

Desainnya mencerminkan keragaman dan kelengkapan gaya arsitektur masjid yang terinspirasi oleh berbagai desain arsitektur Islam dari berbagai era.

Dilansir dari Sheikh Zayed Grand Mosque Center, almarhum pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, bercita-cita membangun masjid yang melambangkan modernisasi Islam. 

Visi ini menjadi kenyataan dengan dibangunnya Masjid Agung Sheikh Zayed, salah satu masjid terbesar di dunia dan bangunan penting di Emirat Abu Dhabi.

Pertimbangan pertama untuk membangun masjid ini dimulai pada akhir tahun 1980-an, dan pembangunannya dimulai pada tanggal 5 November 1996, dan dibuka untuk beribadah pada Hari Idul Adha tahun 2007.

Masjidil Haram merupakan referensi hidup arsitektur Islam modern yang memadukan ciri dan elemen dari berbagai budaya di seluruh peradaban Islam melalui koleksi estetika dan uniknya yang sangat indah yang telah menjadi fokus dunia. 

Masjidil Haram juga mencerminkan visi berwawasan ke depan dari sang pendiri, yang berupaya menjadikan masjid tersebut sebagai bangunan keagamaan dan budaya terkemuka, serta platform yang mempromosikan gagasan toleransi dan komunikasi lintas budaya.

Baca juga: Keunikan dan Filosofi Masjid Al-Amjad di Tangerang: Miliki Menara 66,66 Meter yang Menarik Perhatian

Sebuah visi yang juga diupayakan oleh para pemimpin kami dan diwujudkan melalui posisi masjid sebagai daya tarik utama bagi pengunjung dari seluruh dunia, yang kokoh di peta wisata dunia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved