Peringati HKB 2025, BPBDKP Pandeglang Menggelar Simulasi Penanganan Gempa Bumi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDKP) Pandeglang menggelar simulasi penanganan bencana gempa bumi.

Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Dok/BPBDKP Kabupaten Pandeglang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDKP) Pandeglang menggelar simulasi penanganan bencana gempa bumi. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDKP) Pandeglang menggelar simulasi penanganan bencana gempa bumi

Simulasi itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025.

Kegiatan berlangsung di Kantor BPBDPK Pandeglang dan diikuti oleh seluruh personel. 

Baca juga: Polisi Tangguhkan Penahanan Kades Kohod Tangerang di Kasus Pagar Laut, Ini Kata Kompolnas

Simulasi diawali dengan suara sirine keras sebagai tanda terjadinya guncangan gempa bumi yang cukup kuat.

Sontak, sejumlah warga tampak panik dan berhamburan mencari tempat perlindungan.

Ada yang berlindung di bawah meja, sementara lainnya dievakuasi ke titik aman oleh petugas BPBDKP. 

Simulasi ini menggambarkan skenario penanganan bencana secara cepat dan tanggap. 

Kepala Pelaksana BPBDPK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HKB yang rutin diperingati setiap tanggal 26 April sejak tahun 2017. 

HKB merupakan inisiatif Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendorong kesiapsiagaan secara nasional.

Dia menjelaskan, simulasi bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh masyarakat terhadap risiko bencana. 

"HKB ini merupakan kegiatan tahunan yang diinisiasi oleh BNPB, untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat terhadap risiko bencana," ujarnya saat ditemui di kantor BPBDPK Pandeglang, Sabtu (26/4/2025).

Dia mengungkapkan, simulasi dilakukan di kantor sebagai skenario atau gambaran bencana ketika di kantor. 

"Konsep skenario simulasi, digambarkan aktivitas kantor berjalan seperti biasa, kemudian terjadi gempa bumi yang memicu evakuasi secara mandiri," ungkapnya. 

"Setelah proses evakuasi mandiri, ada juga tahapan penyelamatan korban. Petugas mensimulasikan bagaimana langkah awal dalam mengevakuasi korban," sambungnya. 

Menurutnya, Kabupaten Pandeglang termasuk daerah yang rawan bencana alam. Seperti banjir, tanah longsor, hingga bencana hidrometeorologi lainnya.

"Pandeglang adalah salah satu wilayah yang rawan bencana, baik banjir, tanah longsor, maupun bencana hidrometeorologi lainnya karena kondisi geografisnya," ujarnya.

Dia berharap, dalam momentum peringatan HKB 2025 diharapkan bisa menjadi pengingat bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

"HKB ini kita jadikan momentum untuk membangun budaya sadar akan bencana, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved