Apa itu Vasektomi? Usulan Dedi Mulyadi yang Ditolak MUI dan PBNU 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tegas menolak Vaksetomi yang diusulkan Dedi Mulyadi

|
Editor: Wawan Perdana
Kompas.com
Usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa syarat penerima bansos dari pemerintah harus vaksetomi, memicu polemik. 

Metode KB permanen untuk pria ini juga dikenal sebagai sterilisasi. Meski menghentikan aliran sperma, vasektomi tidak memengaruhi kemampuan pria dalam ejakulasi dan mencapai orgasme.

Prosedur ini dirancang untuk mencegah kehamilan secara efektif dan permanen. Seberapa Efektif? Dikutip dari laman resmi BKKBN, vasektomi memiliki tingkat keberhasilan hingga 99 persen dalam mencegah kehamilan.

Artinya, dari 100 pasangan, kurang dari satu wanita bisa hamil dalam setahun setelah pasangannya menjalani prosedur ini.

Namun, setelah vasektomi, pria disarankan menjalani tes lanjutan 8–16 minggu kemudian untuk memastikan tidak ada sperma tersisa.

Dalam beberapa kasus langka, vas deferens bisa menyambung kembali secara alami.

Jenis-jenis Vasektomi

Terdapat dua metode vasektomi:

Vasektomi Konvensional

Dokter membuat sayatan pada skrotum, lalu mengangkat, mengikat, atau membakar (katerisasi) vas deferens. Sayatan kemudian dijahit.

Vasektomi Tanpa Pisau Bedah (No-Scalpel)

Metode ini menggunakan penjepit kecil untuk menahan saluran sperma, lalu membuat lubang kecil di kulit tanpa sayatan.

Vas deferens dipotong dan diikat. Karena minim risiko dan tidak perlu jahitan, metode ini lebih populer.

Proses Pemulihan Setelah prosedur, pria mungkin mengalami bengkak, perdarahan, atau rasa tidak nyaman. Kompres dingin bisa membantu meredakan pembengkakan dan nyeri.

Disarankan untuk tidak melakukan ejakulasi selama setidaknya tujuh hari pascaoperasi. Mereka yang baru menjalani vasektomi juga dianjurkan mengenakan celana dalam ketat untuk menopang skrotum dan menghindari aktivitas berat selama seminggu, atau sesuai anjuran dokter.

Manfaat Vasektomi

Vasektomi dikenal sangat efektif sebagai kontrasepsi jangka panjang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved