Bukan Main! Ini Sepak Terjang Abah Salim Ketua Kadin Cilegon yang Jadi Tersangka Minta Proyek Rp 5 T

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Simak baik-baik sosok Ketua Kadin Cilegon, Muhammad Salim atau akrab disapa Abah Salim resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan minta jatah proyek Rp 5 Triliun tanpa lelang, dari pembangunan pabrik PT. Chandra Asri Alkali.

Abah Salim menjadi satu dari tiga orang yang ditetapkan tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Banten.

Diketahui, kasus tersebut bermula dari beredarnya video viral yang menunjukkan Abah Salim, serta organisasi pengusaha lokal di Kota Cilegon sedang berdiskusi dengan pihak PT Chengda Engineering Co, salah satu kontraktor pembangunan pabrik PT Chandra Asri Alkali (CAA) di Kota Cilegon.

Baca juga: Sosok dan Riwayat Jabatan Deden Apriandhi yang Ditunjuk Gubernur Jadi Plh Sekda Provinsi Banten

Dalam video tersebut, terdengar ada salah satu anggota Kadin Kita Cilegon menggebrakkan meja, dan meminta proyek senilai Rp 5 Triliun tanpa tender.

Diketahui, orang yang ada dalam video yang menggebrakkan meja dan minta proyek Rp 5 Triliun tanpa tender itu yakni Ismatullah selaku Wakil Ketua Bidang Industri Kadin Kota Cilegon.

Namun, peran Abah Salim dalam penetapan tersangka tersebut diduga mengajak dan menggerakkan orang untuk melakukan aksi demonstrasi di PT. China Chengda Engineering.

Abah salim merupakan ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon periode 2025 - 2030.

Ia menempati sebagai Ketua Kadin Kota Cilegon usai menang secara aklamasi pada Mukota yang diselenggarakan pada 17 Januari 2025 lalu.

Sejak dulu, Abah Salim dikenal sebagai pengusaha lokal asal Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten yang cukup besar.

Ia juga dikenal aktif di berbagai organisasi pengusaha lokal di Kota Cilegon.

Berikut riwayat organiasi Abah Salim:

1.Wakil Ketua Kadin periode 2014-2019 

2. Wakil Ketua Kadin periode 2019-2024 

3. Wakil Ketua Hippi (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) periode 2014-2019 

4. Wakil Ketua Hippi (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia) periode 2019-2024