Catat! Ini Teks Khutbah Jumat, Sambut Idul Adha 1446H/2025 dan Keteladanan Nabi Ibrahim

Berikut ini contoh teks khutbah Jumat untuk digunakan sebagai referensi saat Khutbah Jumat, 30 Mei 2025. Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha

Editor: Ahmad Tajudin
Canva/Tribunnews
ILUSTRASI KHUTBAH JUMAT - Gambar dibuat di Canva pada Kamis (29/5/2025). Berikut ini naskah khutbah Jumat menyambut Idul Adha 1446H/2025. 

Judul: Keteladanan Nabi Ibrahim
Khutbah Pertama

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin Jama’ah sholat Jumat yang dimuliakan Allah, sebentar lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah 1446 H yang jatuh pada 6 Juni 2025.

Idul adha disebut juga “Hari Raya Haji”, dimana pada hari itu kaum muslimin sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. 

Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama- sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban. Qurban itu sendiri artinya dekat, sehingga Qurban ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, diberikan kepada fuqoro’ wal masaakiin.

Masalah pengorbanan, dalam lembaran sejarah kita diingatkan pada beberapa peristiwa yang menimpa Nabiyullah Ibrahim AS beserta keluarganya Ismail dan Siti Hajar.

Ketika Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu.

Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun.

Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun.

Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri di tanah Palestina.

Tapi baik Nabi Ibrahim, maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali.

Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.

Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved