Teks Khutbah Idul Adha 2025 Resmi dari Kemenag Tema Keteladanan Nabi Ibrahim, Ada Versi PDF

Contoh teks khutbah Idul Adha 2025 yang resmi dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag).

Editor: Abdul Rosid
Freepik
Contoh teks khutbah Idul Adha 2025 yang resmi dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag). 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini contoh teks khutbah Idul Adha 2025 yang resmi dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag).

Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M kembali menjadi momen sakral bagi umat Islam untuk memperkuat keimanan melalui salat Id dan ibadah kurban. 

Dalam suasana penuh khidmat ini, Kemenag turut hadir dengan menyediakan teks khutbah Idul Adha 2025 resmi yang bisa digunakan oleh para khatib di seluruh Indonesia.

Baca juga: 70 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2025 Penuh Makna, Harapan, dan Inspirasi

Tema besar yang diangkat dalam khutbah Iduladha tahun ini adalah keteladanan Nabi Ibrahim AS, sosok agung yang dikenal karena ketaatan dan keikhlasannya dalam menjalankan perintah Allah SWT. 

Kisah beliau yang rela mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, menjadi simbol pengorbanan sejati dan kepasrahan tanpa batas kepada kehendak Ilahi.

Berikut ini contoh teks khutbah Idul Adha 2025 yang resmi dari Kemenag.

Tema Keteladanan Nabi Ibrahim

Teks Khotbah Idul adha

Teks khotbah berjudul Keteladanan Nabi Ibrahim sebagai Orang Tua dan Nabi Ismail sebagai Anak dalam Membentuk Keluarga Sakinah, ditulis oleh Ariadi S.Ag dari KUA Gedongtengen.

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي شَرَعَ لِعِبَادِهِ الْأَصَاحِي، وَجَعَلَهَا قُرْبَانًا إِلَيْهِ، وَدَلِيلًا عَلَى التَّقْوَى، نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَسْأَلُهُ التَّوْفِيقَ وَالرِّضَا
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya bagi Allah. Allah Maha Besar dengan kebesaran yang agung.

Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Segala puji bagi Allah yang telah mensyariatkan ibadah qurban kepada hamba-hamba-Nya, menjadikannya sebagai sarana mendekatkan diri kepada-Nya dan sebagai bukti ketakwaan.

Kita memuji-Nya, memohon ampun kepada-Nya, serta meminta taufik dan keridhaan-Nya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabat beliau.

Jemaah Iduladha yang dimuliakan Allah. Hari ini kita merayakan Iduladha, hari besar yang mengingatkan kita pada peristiwa agung pengorbanan Nabi Ibrahim dan ketaatan luar biasa Nabi Ismail.

Ini bukan sekadar kisah sejarah melainkan pelajaran hidup tentang bagaimana orang tua bersikap kepada Allah dan anak bersikap terhadap Allah dan orang tuanya.

معاشر المسلمين رحمكم الله

Di antara sosok teladan dalam Al-Qur’an adalah Nabi Ibrahim AS, seorang ayah, suami, dan pemimpin umat yang memiliki sifat sabar, tawakal, dan penuh kasih sayang dalam membina keluarganya. Keteladanan yang ada dalam diri beliau adalah

1. Kepemimpinan Spiritual Nabi Ibrahim membimbing keluarganya menuju tauhid, bahkan saat diperintahkan untuk menyembelih putranya:

 يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

"Wahai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah pendapatmu. Ismail berkata: "wahai ayahku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, in syaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar" (QS. Ash-Shaffat: 102)

Ini adalah bentuk kepemimpinan spiritual yang mengakar dalam cinta kepada Allah dan pendidikan tauhid.

2. Keteladanan istri: Siti Hajar Ketika Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di padang tandus, Hajar berkata:

"اللَّهُ أَمَرَكَ بِهَذَا؟ قَالَ: نَعَمْ" قَالَتْ: "إِذًا لَنْ يُضَيِّعَنَا"

"Apakah ini perintah Allah, wahai Ibrahim? Ibrahim menjawab, "ya" "Kalau begitu Allah tidak akan menyia-nyiakan kami" (Hadis riwayat Bukhari)

Siti Hajar adalah contoh istri yang taat, kuat, dan yakin pada ketentuan Allah.

3. Tujuan Akhir: Mencetak Generasi Saleh

Baca Juga: Teks Khotbah Jumat Iduladha 6 Juni 2025 PDF

Nabi Ibrahim selalu berdoa untuk anak cucunya:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي

"Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang orang yang tetap mendirikan sholat"
(QS. Ibrahim: 40)

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ

"Ya tuhan kami jadikanlah kami orang orang yang berserah diri kepadaMu dan anak cucu kami juga" (QS. Al-Baqarah: 128)

Nabi Ibrahim mempunyai anak yang taat karena didikan orang tuanya. Dikisahkan dalam Al Qur'an surat Ash Shaffat : 102 bagaimana keteguhan Ismail kecil taat kepada orang tuanya. Nabi Ismail, yang masih belia saat itu tidak membangkang, tidak mengeluh, bahkan menyemangati ayahnya untuk taat kepada perintah Allah.

Inilah contoh nyata anak yang berbakti dan taat kepada Allah serta kedua orang tuanya. Apa yang bisa kita teladani dari Nabi Ismail?

1. Taat kepada Allah sepenuh hati, meski perintah-Nya terasa berat.

2. Berbakti kepada orang tua, mendengarkan dan menghormati keputusan mereka.

3. Sabar dan rela berkorban, demi kebaikan dan nilai-nilai agama.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillaahil hamd.

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah, Iduladha juga dikenal sebagai Hari Raya Qurban. Kata "qurban" berasal dari "qaruba" yang berarti mendekat.

Maka, berqurban adalah bentuk mendekatkan diri kita kepada Allah, dengan harta, waktu, tenaga, dan bahkan perasaan.

Begitu pula yang dilakukan Nabi Ismail AS. Ia rela menjadi qurban jiwa, bukan karena paksaan, tetapi karena keimanan yang mendalam.

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

"Maka Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
(QS. Ash-Shaffat: 107)

Allah pun mengganti Ismail dengan hewan sembelihan, karena telah terbukti keikhlasan dan ketaatan mereka.

Pesan kepada para anak: teladanilah Ismail AS dengan ketaatan dan bakti kepada orang tua.

Kepada para orang tua: teladanilah Ibrahim AS dengan mendidik anak-anak dalam iman
dan komunikasi yang lembut.

Kepada kita semua: mari jadikan momen Iduladha ini untuk menghidupkan kembali semangat pengorbanan dan ketaatan dalam kehidupan kita.

اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، واجعل أولادنا من المتقين البارين، وارزقنا قلوبا خاشعة، وأعمالا متقبلة

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillaahil hamd.

Akhir kata, mari kita sambut Hari Raya Iduladha ini dengan hati yang penuh syukur, ketakwaan yang tinggi, dan semangat berbagi.

Semoga Allah SWT menerima ibadah qurban kita, memberkahi kita, serta melimpahkan rahmat dan keberkahan-Nya kepada kita semua.

Selamat Hari Raya Iduladha! Taqabbalallahu minna wa minkum.

Semoga kita semua menjadi hamba yang taat dan bertaqwa kepada-Nya. Semoga menjadi khutbah yang bermanfaat, dan semoga kita bisa meneladani Nabi Ibrahim dalam kehidupan kita sehari-hari.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمُ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Versi PDF KLIK DI SINI

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved