Jalan Kaki Ratusan Meter, Warga Rancapinang Pandeglang Gagal Bertemu Wakasad

Ratusan warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, kecewa lantaran gagal menemui Wakasad Letnan Jenderal TNI Tandyo

|
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
WAKASAD - Ratusan warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, menyemut sambut kedatangan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Kamis (12/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Ratusan warga Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, antusias ingin bertemu Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita yang berkunjung, Kamis (12/6/2025). 

Namun warga gagal bertemu, padahal warga Desa Rancapinang sudah berbondong-bondong jalan kaki ratusan meter, demi menyambut kedatangan Wakasad Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita.

Dalam agendanya, Wakasad dikabarkan akan meninjau lokasi rencana pembangunan Bataliyon TP, di Desa Rancapinang.

Namun di tengah perjalanan, ratusan warga dihadang oleh puluhan petugas yang berjaga, untuk tidak mendekati lokasi kedatangan Wakasad.

Baca juga: Ratusan Warga Rancapinang Pandeglang Berbondong-bondong Sambut Kedatangan Wakasad

Pengamanan di lokasi terlihat dijaga ketat dan berlapis-lapis oleh personel TNI/Polri, setelah helikopter yang ditumpangi Wakasad terdengar. 

Salah seorang warga, Suarta mengaku kecewa, lantaran warga yang awalnya ingin bersilaturahmi sekaligus memberikan hasil alam yang mereka tanam, tidak jadi diberikan. 

"Kami kecewa, kenapa kami tidak diperbolehkan masuk dan bertemu dengan Pak Jendral. Padahal kami ingin berteman dengan TNI AD," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Rancapinang Epan Kusmana menyampaikan, berdasarkan negosiasi yang dilakukan pihaknya dengan pengamanan TNI warga tidak diperbolehkan masuk. 

"Yang mana itikad kita yang tadinya ingin menyambut Pak Jendral, karena ada satu dan lain hal Bapak TNI, tidak memperbolehkan kita masuk," katanya.

Tidak lama setelah mendapatkan arahan dari Kades Epan Kusmana, ratusan masa pun kembali bubar. 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved