Kisah Sueroh, Perajin Terasi Tradisional dari Pontang yang Setia Lestarikan Cita Rasa Laut Banten

Kisah inspiratif Sueroh, pembuat terasi udang rebon asal Pontang, Serang. Puluhan tahun tekuni usaha tradisional tanpa alat modern.

Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Abdul Rosid
Muhammad Uqel/TribunBanten.com
Kisah inspiratif Sueroh, pembuat terasi udang rebon asal Pontang, Serang. Puluhan tahun tekuni usaha tradisional tanpa alat modern. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Wilayah pesisir Serang Utara yang meliputi Kecamatan Pontang, Tirtayasa, dan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, dikenal sebagai salah satu daerah penghasil ikan terbesar di Provinsi Banten.

Ada dua jenis ikan yang biasa dihasilkan oleh para nelayan, yaitu ikan laut dan ikan tambak.

Ikan laut biasanya diolah oleh para nelayan menjadi ikan asin.

Baca juga: Cerita Bos Ikan Asin Asal Pontang Serang Banten, Sebulan Dapat Omzet Rp 30 Juta

Sementara ikan tambak dipanen setiap tiga bulan sekali untuk kemudian dijual ke tempat pelelangan ikan atau digunakan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari.

Dari berbagai jenis ikan tersebut, udang rebon merupakan hasil tangkapan laut yang paling banyak diperoleh para nelayan.

Udang rebon biasa diolah menjadi bahan utama pembuatan terasi.

Salah seorang warga bernama Sueroh mengatakan bahwa setiap hari ia biasa membuat terasi dari bahan utama udang rebon yang didapat dari laut.

"Jadi proses pembuatannya, udang rebon dilembutkan kemudian dicampur dengan air garam, lalu dijemur," kata Sueroh kepada TribunBanten.com, Selasa (24/6/2025).

Dalam sehari, kata Sueroh, ia bisa menghasilkan dua kilogram terasi jika hanya untuk konsumsi pribadi.

Namun, jika untuk dijual, produksi terasinya bisa lebih banyak dalam sehari.

"Saya biasanya menjual ke warung-warung kecil saja, tidak dijual kiloan. Paling ukuran kecil dengan harga seribu rupiah," ucapnya.

Sueroh mengakui, dalam proses produksi terasi, ia masih memiliki keterbatasan karena belum memiliki alat penggilingan.

"Kalau ada gilingan, bisa lebih banyak hasilnya. Sekarang saya buatnya manual, diulek untuk menghaluskan udang rebon," tuturnya.

Sueroh menuturkan, usaha pembuatan terasi ini sudah ditekuninya sejak puluhan tahun lalu. 

Menurutnya, terasi sangat cocok dijadikan bahan sambal atau olahan makanan lainnya.

"Enak, apalagi dibuat bahan sambal. Pasti rasanya enak banget," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved