Warga Serang dan Lebak Kompak Tolak Galian Pasir di Perbatasan Desa Citeras dan Pagintungan
Warga Serang dan Lebak kompak menolak galian pasir di perbatasan Desa Citeras dan Pagintungan. Mereka khawatir terkena dampak buruknya.
Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Warga Kampung Sabrang, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menggelar aksi penolakan terhadap keberadaan galian pasir yang berada di perbatasan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang, Minggu (21/9/2025).
Tak hanya warga Lebak, penolakan juga datang dari warga Kampung Cikasantren, Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Mereka bersama-sama menolak aktivitas galian pasir di wilayah perbatasan tersebut.
Sebagaimana diketahui, lokasi galian pasir tersebut tepat berada di perbatasan Desa Pagintungan, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang dan Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, kabupaten Lebak.
Baca juga: Mengenal Mardiono dan Agus Suparmanto, Dua Kandidat Calon Ketum PPP di Muktamar ke-10
Aksi itu digelar di lokasi galian pasir, sekira pukul 09.00 WIB.
Ketua RT Kampung Sabrang, Desa Citeras, Ayok, mengatakan aksi tersebut merupakan gabungan warga dari dua kabupaten.
“Kami bergabung dengan warga Kampung Cikasantren yang juga merasakan dampaknya,” ujarnya.
Ayok mengungkapkan alasan penolakan karena khawatir akan dampak negatif yang ditimbulkan.
Menurutnya, pada tahun 2011 hingga 2013, sawah milik warga seluas 10 hektare pernah terdampak akibat galian pasir yang kini kembali beroperasi.
“Itu pernah terjadi di lokasi yang sekarang digarap. Makanya kami menolak keberadaan galian pasir, khawatir dampaknya terulang kembali,” katanya.
“Bahkan waktu itu sawah tidak sempat digarap karena tertutup pasir,” sambungnya.
Ia menambahkan, galian pasir tersebut baru kembali beroperasi sejak dua minggu terakhir.
“Operasinya baru dua minggu, setelah sekian lama ditutup,” ujarnya.
Masyarakat berharap, galian pasir yang beroperasi di perbatasan Lebak dan Serang itu ditutup secara permanen.
“Pokoknya kami minta ditutup permanen saja,” tegasnya.
Lampu Merah di Jalan Raya Sukarno Hatta-By Pass Lebak Mati, Warga Minta Segera Ditangani |
![]() |
---|
Masa Kerja Berakhir, Dewas Curhat soal Kondisi PDAM Lebak: Tak Pernah Untung hingga Terancam Kolaps |
![]() |
---|
Jabatan Pimpinan PDAM Lebak Terancam Kosong, Pasca Masa Kerja Dewas dan Direksi Berakhir Hari Ini |
![]() |
---|
Begini Kondisi PDAM Lebak Usai Direktur dan Dewas Jadi Tersangka Kasus Korupsi 15 Miliar |
![]() |
---|
Alat Perekaman e-KTP di Tiga Kecamatan di Lebak Rusak, Komisi I DPRD Blak-blakan soal Pengadaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.