Sekolah SMAN di Lebak Diduga Tipu Siswanya soal Study Tour, Sudah 5 Tahun Tak Kunjung Ada Kejelasan

Salah satu sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak, Banten, diduga melakukan penipuan study tour kepada sejumlah anak muridnya sendiri. 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN/MARTEENRONALDOPAKPAHAN
ILUSTRASI SEKOLAH - Salah satu sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak, Banten, diduga melakukan penipuan study tour kepada sejumlah anak muridnya sendiri.  

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Salah satu sekolah SMA Negeri di Kabupaten Lebak, Banten, diduga melakukan penipuan study tour kepada sejumlah anak muridnya sendiri. 

Sekolah tersebut yaitu SMA Negeri 1 Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.

Berdasarkan informasi yang diterima TribunBanten.com, para siswa diminta uang oleh pihak sekolah sebesar Rp 1.050.000 untuk kebutuhan studi tour ke Yogyakarta. 

Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2020 saat Covid 19. 

Namun sudah hampir 5 tahun, para siswa menunggu studi tour itu tak kunjung dilaksanakan hingga tahun 2025. 

Baca juga: Catat! Ini 6 Hal yang Dilarang dalam Pengelolaan Dana KIP Kuliah, Mahasiswa Wajib Tahu

Bahkan, para siswa yang pada saat itu sudah melakukan pembayaran juga sudah lulus di sekolah SMAN 1 Wanasalam.

Terlebih uang yang para siswa bayarkan juga tidak dikembalikan oleh pihak sekolah. 

Salah satu alamuni SMAN 1 Wanasalam, berinisial Al membenarkan, dirinya telah menjadi korban pembayaran studi tour tahun 2020. 

Bahkan, sampai dirinya lulus harapanya berangkat studi tour ke Yogyakarta tak terlaksana hampir 5 tahun. 

"Iya benar, waktu itu kita diminta bayar Rp 1.050.000 sama pihak sekolah. Cuma sampe sekarang tidak ada kabar, sampe kita lulus," ujarnya dalam sambungan telepon, Minggu (29/6/2025). 

Ia mengaku, tidak mendapatkan pengembalian dari pihak sekolah terkait uang sudah diberikan tersebut. 

"Tidak dikembalikan, kalau saya memang tidak nagih. Cuma yang lain, nagih," ujarnya. 

Ia mengatakan, alasan studi tour tidak jadi dilaksanakan pihak sekolah, lantaran terhalang Covid 19. 

"Iya waktu itu Covid 19, makanya tidak jadi. Kalau pembayarannya memang sebelum Covid 19," katanya. 

"Metode pembayaran ada yang dicicil, ada yang langsung bayar," sambungnya. 

Baca juga: Presiden Prabowo Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

Kata dia, dalih pihak sekolah tidak mengembalikan uang kepada para siswa, lantaran uang tersebut sudah diberikan kepada pihak travel.

"Katanya duitnya langsung diserahkan ke travel, buat akomodasi beli baju, hotel dan tiket wisata," katanya. 

"Alasanya tidak bisa dikembalikan, karena sudah dipakai," sambungnya. 

Ia mengungkapkan bahwa, para siswa sudah pernah menanyakan travel yang menerima uang itu, namun pihak sekolah beralasan tidak mengetahui alamat travel tersebut. 

"Katanya dari Bandung, tapi pada saat kami minta alamat travel tidak dikasih pihak sekolah," ujarnya. 

Sekarang ini kata dia, orang yang bersangkutan sebagai penanggung jawab masih aktif sebagai Wakasek Kesiswaan. 

"Masih aktif ngajar, mereka yang waktu itu tahu," tandasnya. 

Senada dengan Al, To juga menjadi korban pembayaran studi tour tidak jadi. 

"Iya betul, kebetulan saya sama Al satu kelas, lulus bareng," katanya. 

Ia mengaku, dari tahun 2020 hingga 2025 janji studi tour tidak mendapat kepastian.

"Tidak jelas dan tidak pasti, sudah hampir lima tahun," ujarnya. 

TribunBanten.com sudah berupaya untuk mengkonfirmasi Wakasek SMAN 1 Wanasalam Pak Apid, sejak dari sore hingga saat ini, namun tak kunjung mendapatkan balasan.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved