Kawasan Kumuh di Tangerang Disulap Jadi Rumah Layak Huni Buat 110 Nelayan

Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid terus menggencarkan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Editor: Ahmad Haris
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
RUMAH LAYAK HUNI - Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid terus menggencarkan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya dengan meluncurkan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi rumah layak huni sehat. Di Kawasan Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, misalnya. Maesyal Rasyid membangun 110 unit rumah bagi nelayan yang diberi nama Sistem Lingkungan yang Aman Ramah dan Berkesinambungan (SELARAS). 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tangerang menggencarkan penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya dengan membuat program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) menjadi rumah layak huni sehat. 

Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid kini tengah membangun RTLH menjadi rumah layak huni di Kawasan Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten. 

Sebanyak 110 unit rumah akan dibangin untuk nelayan, yang diberi nama Sistem Lingkungan yang Aman Ramah dan Berkesinambungan (SELARAS). 

Baca juga: Ribuan Nelayan di Pandeglang Gelar Tradisi Ruwat Laut Carita, 500 Perahu Larung Saji ke Tengah Laut

Hal itu juga tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang tahun 2025-2030. 

Bupati yang karib disapa Rudi Maesyal itu mengatakan setiap tahun Pemkab Tangerang menargetkan pembenahan 1.000 unit rumah tak layak huni melalui Program SELARAS. 

Pembangunannya dilakukan melalui skema pembiayaan bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang dan kolaborasi pihak ketiga seperti Habitat for Humanity Indonesia.

“Ketika sudah masuk dalam program unggulan, maka penanganan rumah tidak layak huni dan kawasan kumuh menjadi prioritas, termasuk pembiayaannya," katanya kepada wartawan, Selasa (15/7/2025). 

Maesyal pun meninjau pembangunan pemukiman nelayan dengan paket komplit tersebut dengan cara berkeliling mengecek bangunan, jalan dan melihat laut yang rencananya akan dibuat dermaga.

Dalam kesempatan itu Maesyal  mengajak semua komponen untuk ikut membangun rumah warga Kabupaten Tangerang yang tidak layak menjadi layak.

"Program rumah layak huni itu kami wujudkan melalui  pembangunan kawasan permukiman nelayan di kawasan Tanjung Kait Desa Tanjung Anom Kecamatan  Mauk, kolaborasi  keren antara pemerintah kabupaten Tangerang, Habitat for Humanity Indonesia, Prudential dan PIK 2," paparnya. 

Selain itu, Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang tersebut juga menjelaskan kawasan yang semula kumuh ditata menjadi hunian layak dan sehat bagi para nelayan dengan fasilitas utama dan pendukung  seperti infrastruktur jalan, air bersih, penerangan, pusat pelayanan  terpadu (Posyandu) dan balai warga. 

Bahkan mereka tidak hanya akan menempati hunian yang nyaman dan sehat tapi aktivitas perekonomian yang bisa membuat masyarakat mandiri juga dipikirkan pemerintah. 

Sarananya berupa dermaga dan tempat pengelolaan hasil laut atau Tempat Pengumpulan Ikan (TPI) dan Titik Penjualan Makanan Laut (TPML).

"Ayah  nelayan aktivitas ke laut, anaknya sekolah --SD, SMP, SMA gratis. Ibu-ibu nanti mengolah hasil laut yang dibawa pulang suaminya."

"Jadi istri nelayan harus bisa menopang pendapatan suaminya dengan memanfaatkan dermaga perahu dengan mengolah hasil laut tersebut," ujar Maesyal. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved