Dewan Budi Prajogo Terbukti Titip Siswa di SPMB, Ortu Murid Ini Geram

Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo terbukti menitipkan calon siswa dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.

Editor: Ahmad Haris
Kolase/TribunBanten.com
Mantan Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo yang sempat viral usai memo titip siswa di SPMB 2025 tersebar. 

TRIBUNBANTEN.COM - Budi Prajogo, mantan Wakil Ketua DPRD Banten terbukti menitipkan calon siswa dalam proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.

Hal itu terbukti dengan beredarnya foto selembar kertas memo berisi permintaan agar seorang calon siswa diterima di salah satu SMA Negeri di Kota Cilegon.

Memo itu dipastikan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Budi Prajogo dengan tujuan menitipkan siswa.

Baca juga: Kisruh SPMB SMA di Tangerang Raya, Gubernur Banten Ungkap Penyebab dan Solusi

Kasus titip siswa agar bisa masuk ke sekolah tertentu ternyata membuat sejumlah orangtua siswa geram.

Salah satunya Daroen (44), pria asal Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dilansir dari TribunTangerang, Daroen menilai, praktik titip siswa dalam SPMB sangat merugikan.

Pasalnya, kata Daroen beberapa anak yang seharusnya memiliki kapabilitas untuk masuk ke sekolah impian berakhir digeser oleh calon siswa yang dititipkan oknum tertentu.

Terlebih kuota siswa-siswi bagi sekolah negeri terbilang cukup sedikit.

"Tentu sangat merugikan ya, bisa saja anak yang seharusnya masuk akhirnya enggak masuk karena digeser oleh siswa yang dititipkan ini," ungkapnya.

Menurut Daroen sepatutnya para orangtua bisa mengukur kemampuan akademik anaknya, sehingga tidak muncul keinginan untuk menitipkannya agar bisa diterima di sekolah tertentu.

Dia mengatakan beberapa sekolah swasta kini justru lebih bagus ketimbang sekolah negeri.

Terlebih sekolah swasta juga sudah ditetapkan masuk dalam program sekolah gratis di sejumlah daerah.

"Harusnya mengukur kemampuan anaknya, kalau memang tidak mampu masuk ke sekolah negeri, ya cari sekolah swasta, apalagi sekarang sekolah swasta justru banyak yang lebih bagus daripada sekolah negeri," ungkapnya.

Di samping itu, orang tua murid lainnya, Marzuki (43) mengatakan praktik titip siswa sudah ada sejak zaman dahulu.

Marzuki menilai jika kini disebut "titip siswa", maka dahulu praktik itu dinamai "beli bangku".

Baca juga: Polresta Bandara Soetta Ringkus Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Pesawat Rute Denpasar-Bali

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved