Kapolsek Cikulur Sebut Pelaku Pengancaman Warga yang Garap Kebun Karet, Orang Pengamanan PT. Cibiuk

Sejumlah petani di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, mendapatkan intimidasi dari sejumlah kelompok orang tidak dikenal (OTK). 

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Misbahudin
Potret kebun karet di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sejumlah petani di Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten, mendapatkan intimidasi dari sejumlah kelompok orang tidak dikenal (OTK). 

Kelompok OTK tersebut diduga merupakan suruhan dari perusahaan perkebunan karet, lantaran warga menggarap lahan milik perkebunan karet lantaran status hak guna usaha (HGU), sudah sejak lama mati.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Cikulur, IPTU Mulyadi menyampaikan, penangan kasus pengancaman oleh OTK kepada warga yang menggarap lahan perkebunan karet milik PT. Cibiuk, sudah ditangani Polres Lebak. 

Baca juga: Soal Petani Sawit Lebak-Pandeglang Dilaporkan ke Polres Lebak, Ketua DPRD Lebak Bilang Begini 

"Iya, penangananya sudah sama Polres, bikin laporannya di Polres," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (17/7/2025). 

Ia mengatakan, sebelum ke Polres, warga yang mendapat intimidasi sudah melakukan mediasi di Polsek Cikulur, namun tidak menemukan titik temu. 

"Kemarin kan mediasi di sini, terus karena enggak ada titik temu, bikin laporannya ke Polres," katanya. 

Menurutnya, pelaku pengancaman terhadap warga merupakan orang-orang pengamanan dari PT. Cibiuk.

"Waduh, itu kan keamanan PT. Cibiuk. Kita belum apa (lihat) satu persatu yah, mungkin pihak Polres lah," ujarnya. 

"Cuma kalau kita hanya sebatas mediasi saja," sambungnya. 

Sebelumnya, Eep, salah satu warga di antara penggarapan lahan perkebunan karet menyampaikan, sekelompok OTK tersebut secara tiba-tiba mendatangi gubuk peristirahatan petani dan melakukan ancaman dengan golok. 

"Mereka datang mengacungkan golok mengancam kami, semuanya pada bawa golok supaya bubar. Gubuknya kami juga di hancurkan," ujarnya, Rabu (16/7/2025). 

Ia menyebutkan, jumlah OTK yang datang mengancam para petani sebanyak 100 orang. 

"Yang datang 100 orang waktu itu," katanya. 

Menurutnya, kelompok OTK membubarkan petani, lantaran tidak terima lahan perkebunan karet dimanfaatkan warga

"Mungkin kami dianggap menganggu perkebunan," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, warga mulai menggarap lahan perkebunan karet sejak tahun 2020, dengan cara memanfaatkan gawangan karet.

"Kita tanami pisang, jagung, kacang dan bibit kelapa dan lainya, dari tahun 2020," ujarnya.

Ia mengaku tidak mengetahui jumlah lahan yang digarap warga, dikarenakan warga hanya memanfaatkan lahan sementara untuk ditanami pertanian. 

"Kalau luas tidak tahu, jadi kami hanya menggarap dan tidak mengukur lahan yang digunakan," ucapnya. 

Kata dia, jumlah warga yang menggarap lahan perkebunan karet ada sebanyak 30 orang.

Baca juga: Sedang Garap Kebun Karet, Warga di Cikulur-Lebak Diancam Dibacok, Kenapa?

"Ada 30 orang yang garap, semuanya warga Kecamatan Cikulur," katanya. 

Tak hanya itu, warga juga sempat melakukan mediasi bersama pihak perkebunan, namun tidak menemukan titik temu. 

"Nah akhirnya kami larikan ke Polres Lebak, dan melaporkan terkait peristiwa itu," tandasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved