Pemberontak Houthi Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal dan Drone, Ini Dampaknya

Kelompok Houthi Yaman serang Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal dan drone pada Juli 2025. Serangan ini memicu alarm Tel Aviv.

Editor: Abdul Rosid
tangkap layar The Jerusalem Post/credit photo: Reuters
Kelompok Houthi Yaman serang Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal dan drone pada Juli 2025. Serangan ini memicu alarm Tel Aviv. 

TRIBUNBANTEN.COM - Konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah kelompok Houthi di Yaman meluncurkan serangan besar-besaran ke Israel, menargetkan Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv pada Rabu malam, 16 Juli 2025 waktu setempat.

Serangan ini diklaim sebagai bagian dari operasi solidaritas terhadap rakyat Palestina, menyusul eskalasi perang Israel-Hamas di Jalur Gaza yang belum mereda sejak Oktober 2023.

Menurut pernyataan resmi militer Houthi yang disampaikan juru bicaranya, Yahya Saree, serangan dilakukan menggunakan rudal balistik tipe Zulfiqar dan sejumlah drone kamikaze. 

Baca juga: Iran Resmi Genjatan Senjata dengan Israel, Adakah Harapan untuk Akhiri Penjajahan di Gaza Palestina?

Selain bandara Ben Gurion, kelompok bersenjata itu juga menyerang pelabuhan Eilat dan beberapa fasilitas militer di Israel selatan.

Israel Cegat Serangan, Warga Sempat Panik

Militer Israel mengonfirmasi bahwa sirene peringatan sempat berbunyi di beberapa wilayah, terutama sekitar Tel Aviv dan selatan Israel. Salah satu rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.

Meski tak ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar, insiden ini menyebabkan gangguan sementara di Bandara Ben Gurion. Beberapa penerbangan mengalami penundaan sebagai langkah pencegahan.

Iran Diduga Kirim Senjata Canggih ke Houthi

Dalam perkembangan terkait, pasukan pemerintah Yaman yang didukung koalisi Arab Saudi mengumumkan telah menggagalkan pengiriman besar-besaran senjata dari Iran untuk Houthi.

Sekitar 750 ton senjata disita dari kapal yang dicegat di perairan sekitar Yaman. Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) menyebut ini sebagai salah satu penyitaan terbesar terhadap senjata canggih yang dikirim Iran ke kelompok bersenjata di kawasan.

Senjata-senjata yang disita termasuk rudal anti-kapal, sistem pertahanan udara portabel, drone, radar modern, hingga peralatan pengintai dan amunisi berat.

Houthi Terus Gempur Laut Merah dan Teluk Aden

Tak hanya menyerang daratan Israel, Houthi juga terus melancarkan serangan ke kapal-kapal dagang di Laut Merah dan Teluk Aden. 

Mereka menargetkan kapal yang diduga memiliki afiliasi dengan Israel atau perusahaan sekutu Barat sebagai bentuk tekanan agar agresi militer di Gaza dihentikan.

Langkah-langkah ofensif yang dilakukan Houthi ini menunjukkan semakin kompleksnya konflik di Timur Tengah, dengan potensi eskalasi yang melibatkan kekuatan regional seperti Iran dan negara-negara Teluk.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved