Konflik Israel Palestina

Kapal Pesiar Pembawa 1.600 Wisatawan Israel Ditolak Masuk di Yunani, Auto Gagal Piknik

Sebuah kapal pesiar yang mengangkut wisatawan Israel ditolak di Pulau Syros, Yunani, menyusul protes di tepi dermaga terkait perang Gaza.

Editor: Ahmad Haris
Pexels via Tribunnews
Ilustrasi bendera Palestina dibawa saat aksi mendukung Palestina. Sebuah kapal pesiar yang mengangkut wisatawan Israel terpaksa mengubah rute ke Siprus setelah ditolak di Pulau Syros, Yunani, menyusul protes di tepi dermaga terkait perang Gaza. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kapal pesiar yang mengangkut wisatawan Israel ditolak di Pulau Syros, Yunani, menyusul protes di tepi dermaga terkait perang Gaza.

Kapal pesiar pengangkut wisatawan Israel tersebut pun terpaksa mengubah rute ke Siprus. 

Sekitar 1.600 penumpang Israel di kapal Crown Iris dicegah turun, karena alasan keamanan, ketika lebih dari 300 demonstran di pulau Cycladic tersebut menyatakan ketidaksenangan mereka, atas perilaku Israel dalam perang dan perlakuan terhadap warga Palestina di Gaza. 

Baca juga: Pemberontak Houthi Serang Bandara Ben Gurion Israel dengan Rudal dan Drone, Ini Dampaknya

Sekelompok pengunjuk rasa di Pulau Syros, Yunani, memblokir kapal pesiar berbendera Israel untuk berlabuh.

Para pengunjuk rasa berkumpul di pelabuhan dengan membawa bendera dan spanduk Palestina, mengecam serangan Israel di Gaza.

Sebuah spanduk besar bertuliskan "Hentikan Genosida" dikibarkan bersama bendera Palestina.

Pernyataan dari para pengunjuk rasa juga mempermasalahkan hubungan "ekonomi, teknologi, dan militer" Yunani yang semakin erat dengan Israel.

"Sebagai penduduk Syros, tetapi lebih sebagai manusia, kami mengambil tindakan yang kami harap dapat berkontribusi untuk menghentikan kehancuran akibat perang genosida yang terjadi di lingkungan kami," demikian pernyataan tersebut.

Beberapa penumpang di kapal bereaksi dengan mengibarkan bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan patriotik, kata saksi mata.

Mengonfirmasi insiden tersebut, Mano Maritime, perusahaan pelayaran Israel yang mengoperasikan kapal tersebut, mengatakan: "Kapal tersebut tiba di Syros, menghadapi demonstrasi pendukung pro-Palestina, dan penumpang terjebak di dalamnya tanpa izin untuk turun."

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menghubungi mitranya dari Yunani, George Gerapetritis, terkait insiden tersebut, demikian konfirmasi Kementerian Luar Negeri Yunani. Kementerian tersebut tidak merilis detail apa pun mengenai diskusi mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, Yunani telah menjadi populer di kalangan wisatawan Israel, yang mencerminkan hubungan yang semakin dekat antara kedua negara Mediterania tersebut.

Meskipun protes berakhir tanpa korban luka atau penangkapan, peristiwa tersebut menyoroti meningkatnya kekhawatiran di Yunani atas tindakan Israel di Gaza. Grafiti anti-Israel telah menjamur di seluruh negeri, begitu pula dengan spanduk yang mendukung warga Palestina.
 
Protes terhadap perang Gaza menghalangi pengunjung Israel untuk mengunjungi Syros

Sebuah kapal pesiar yang mengangkut wisatawan Israel telah meninggalkan pulau Syros di Cyclades tanpa menurunkan penumpangnya, setelah lebih dari 150 pengunjuk rasa berdemonstrasi di pelabuhan pulau itu, membentangkan bendera Palestina dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza.

Sambil membawa spanduk bertuliskan "Hentikan Genosida" dan "Tidak Ada AC di Neraka" – merujuk pada kondisi yang dihadapi warga Palestina di Jalur Gaza – para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan di dermaga dekat tempat kapal pesiar Crown Iris berlabuh pada hari Selasa, lapor media lokal. Tidak ada laporan kekerasan.
 
Rekaman video menunjukkan para penumpang kapal bernyanyi dan melambaikan bendera Israel ke arah para pengunjuk rasa di dermaga. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved