Dindikpora Pandeglang Bentuk Tim Pencegahan Bullying di Setiap Sekolah, Bangun Rasa Aman dan Nyaman

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Pandeglang, membentuk tim pencegahan kekerasan di seluruh satuan pendidikan di Pandeglang

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
AI Gemini/Tribun Banten
ILUSTRASI STOP BULLYING - Gambar ini merupakan hasil olahan chatbot Artificial Intelligence (AI) Gemini. Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang, membentuk tim pencegahan kekerasan di seluruh satuan pendidikan di Pandeglang.  

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang, membentuk tim pencegahan kekerasan di seluruh satuan pendidikan di Pandeglang

Hal itu dilakukan, dalam rangka mencegah terjadinya bullying di lingkungan sekolah.

Sekretaris Dindikpora Pandeglang, Nono Suparno mengatakan, pembentukan tim ini merupakan komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa dan siswi di sekolah jenjang TK, SD hingga SMP.

"Anak-anak didik harus merasa nyaman di sekolah. Karena sekolah itu bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat bermain. Kalau mereka merasa nyaman, itu jadi motivasi untuk semangat belajar," katanya, Selasa (29/7/2025). 

Baca juga: 50 Ucapan Hari Penjaga Hutan Sedunia 31 Juli 2025, Inspiratif Cocok Jadi Caption

Ia mengungkapkan, sejak tahun ajaran 2024/2025, pihaknya sudah menginstruksikan kepada semua sekolah untuk membentuk Surat Keputusan (SK) tim pencegahan kekerasan.

"Sudah wajib dibentuk dan diunggah. Jadi dari SD hingga SMP sudah ada tim pencegahan kekerasan di masing-masing sekolah," ujarnya. 

Menurutnya, sosialisasi pencegahan kekerasan harus  dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari komite sekolah, kepala sekolah, hingga lintas instansi terkait.

Ia menambahkan, kasus bullying banyak dipicu oleh pengaruh eksternal seperti media sosial dan pergaulan yang salah.

"Nah makanya guru-guru yang sudah terbentuk di dalam tim SK pencegahan kekerasan, harus proaktif melaksanakan tugasnya masing-masing, karena bullying ini efek dampak dari luar eksternal," katanya.  

Baca juga: Tengah Asyik Nonton Piala AFF U-23, Seorang Warga di Lebak-Banten Baru Sadar Rumahnya Kebakaran

Ia juga mengakui, bahwa ada beberapa kasus bullying yang terjadi di sekolah di Pandeglang, meski jumlahnya sangat minim.

"Ya sewaktu-waktu namanya manusia ya makhluk hidup ya terjadi saja. Baik itu sekolah dasar atau SMP, sangat sedikit lah paling tidak hanya 1 sampai 2 sekolah," ujarnya.

"Artinya sangat minim, itupun bukan laporan sifatnya, tetapi ketika viral jadi kita langsung tangani," sambungnya. 

Ia berharap, kasus bullying di sekolah-sekolah di Pandeglang tidak terjadi lagi.

Terlebih, penting kiranya ada kolaborasi semua pihak, terutama guru dan orang tua. 

"Peran orang tua dan guru sangat penting, untuk menjaga anak-anak tetap aman, baik di dalam maupun di luar sekolah," ujarnya. 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved