HUT ke 80 RI

Kerja Komisaris Cuma Rapat Sebulan Sekali, Prabowo Perintahkan Danantara Bereskan BUMN

Presiden Prabowo Subianto mengaku telah memerintahkan Danantara Indonesia, untuk membereskan BUMN RI yang bermasalah.

Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Haris
Sekretariat Presiden
PIDATO SIDANG TAHUNAN - Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

TRIBUNBANTEN.COM - Presiden Prabowo Subianto mengaku telah memerintahkan badan pengelola investasi Danantara Indonesia, untuk membereskan seluruh Badan usaha Milik Negara Republik Indonesia atau BUMN RI.

Presiden Prabowo Subianto juga mengungkapkan, telah memangkas jumlah komisaris pada BUMN.

Hal itu ia sampaikan, saat pidato kenegaraan dalam rapat tahunan MRP RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

Baca juga: Sekolah Rakyat Tangsel Resmi Beroperasi, Gubernur Banten Minta Kepsek Buktikan Kemampuan

Berikut ini Perintah Presiden Prabowo ke Danantara untuk Membereskan BUMN-BUMN RI: 

"Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN BUMN kita, asetnya adalah senilai lebih dari 1000 triliun USD harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar USD.

Kalau 50 miliar dolar, APBN kita tidak defisit.

Karena itu saya memberi tugas kepada badan pengelola investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN BUMN kita

Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal. Perusahaan rugi komisaris yang banyak banget. Saya potong setengah komisaris paling banyak 6 orang kalau bisa cukup 4 atau 5.

Dan saya hilangkan tantiem.

Saya pun saya pun tidak mengerti apa arti tantiem itu. 

Dia memilih dia memilih Istilah asing, supaya kita tidak mengerti apa itu tantiem. 

Saudara-saudara, masa ada komisaris Yang rapat Sebulan sekali tantiemnya Rp40 miliar setahun.

Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksi pun tidak perlu Tantiem, kalau rugi.

Dan untungnya harus untung bener, jangan untung akal-akalan. Kita sudah lama jadi orang Indonesia.

Dana kalau komisaris itu, kalau direksi itu keberatan, segera berhenti saudara-saudara. 

Ini serius, tidak masuk akal. Jadi, direksi dan komisaris Kalau keberatan tidak bersedia tidak menerima tantiem, berhenti banyak anak-anak muda yang mampu yang siap menggantikan mereka.

Saudara sekalian, setiap Rupiah, setiap Rupiah uang rakyat, harus kita jaga, jangan seenaknya main-main dengan uang rakyat.

Kualitas belanja negara harus terus kita tingkatkan, kita terus mendorong efisiensi belanja, setiap Rupiah harus memberi manfaat yang nyata." tegas Prabowo dalam pidatonya. 

Untuk diketahui, Tantiem adalah penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN setiap tahun apabila perusahaan memperoleh laba, atau diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Persero apabila terjadi peningkatan kinerja Persero, walaupun masih mengalami kerugian.

Baca juga: Resmikan Sekolah Rakyat 33 Tangsel Banten, Andra Soni: Anak Petani Juga Bisa Jadi Gubernur

Selain berbicara soal Danantara, dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan nota keuangan tahunan sejak dilantik Oktober 2024.

Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2026. 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved