HUT ke 80 RI
Lihat Lagi Sosok dan Profil Lengkap Soakarno, Sang Bapak Proklamator RI
Lahirnya kemerdekaan Indonesia, tidak lepas dari peran penting sosok sang proklamator RI, yakni Ir. Soekarno.
TRIBUNBANTEN.COM - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, atau HUT ke-80 RI akan segera tiba, pada Minggu (17/8/2025) besok.
Lahirnya kemerdekaan Indonesia, tidak lepas dari peran penting sosok sang proklamator RI, yakni Ir Soekarno.
Bersama Muhammad Hatta, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1945.
Karena perannya itu, ia diberi gelar "Bapak Proklamasi."
Lantas bagaimana sosok dan profil Ir. Soekarno? Simak ulasan berikut.
Baca juga: Lihat Lagi Sosok Syafruddin Prawiranegara, Pahlawan Nasional Asal Banten, Presiden yang Terlupakan!
Sosok dan Profil Singkat Ir Soekarno
Tanggal 6 Juni 2025 diperingati sebagai hari kelahiran Ir. Soekarno.
Ir. Sukarno lahir pada 6 Juni Tahun 1901.
Sukarno atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Bung Karno adalah seorang negarawan, orator, dan Presiden Indonesia pertama yang menjabat sejak tahun 1945 sampai 1967.
Ia menjabat sebagai presiden setelah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama wakilnya, Mohammad Hatta.
Selain dikenal sebagai Bapak Proklamator, Soekarno dikenal juga sebagai pencetus Pancasila, dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.
Soekarno adalah pemimpin perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajah Belanda.
Ia adalah pemimpin terkemuka gerakan nasionalis Indonesia selama masa kolonial, dan menghabiskan lebih dari satu dekade di tahanan Belanda hingga dibebaskan oleh penjajah Jepang dalam Perang Dunia II.
Soekarno dan rekan-rekan nasionalisnya, berkolaborasi dengan Jepang untuk mendapatkan dukungan bagi upaya perang Jepang dari penduduk, sebagai imbalan atas bantuan Jepang dalam menyebarkan ide-ide nasionalis.
Setelah Jepang menyerah, Soekarno dan Mohammad Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dan Sukarno diangkat menjadi presiden.
Ia memimpin perlawanan Indonesia terhadap upaya penjajahan kembali Belanda, melalui cara diplomatik dan militer hingga pengakuan Belanda atas kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.
Oleh karena itu, ia diberi gelar "Bapak Proklamasi."
Setelah Era Demokrasi Liberal Indonesia atau demokrasi parlementer, Soekarno mendirikan sistem otokrasi yang disebut "Demokrasi Terpimpin" pada tahun 1959.
Pada awal tahun 1960-an Soekarno memulai serangkaian kebijakan luar negeri yang agresif dengan tajuk anti-imperialisme dan secara pribadi memperjuangkan Gerakan Non-Blok.
Baca juga: Lihat Lagi Sosok Syafruddin Prawiranegara, Pahlawan Nasional Asal Banten, Presiden yang Terlupakan!
Perkembangan ini menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan Barat dan hubungan yang lebih dekat dengan Uni Soviet.
Setelah peristiwa seputar Gerakan 30 September tahun 1965, jenderal militer Soeharto mengambil alih kendali negara dalam penggulingan pemerintah yang dipimpin Soekarno oleh militer yang didukung Barat.
Pada tahun 1967, Soeharto resmi memangku jabatan presiden, menggantikan Soekarno, yang tetap berada dalam tahanan rumah hingga meninggal pada tahun 1970.
Kerja Komisaris Cuma Rapat Sebulan Sekali, Prabowo Perintahkan Danantara Bereskan BUMN |
![]() |
---|
Perintah Presiden Prabowo ke Danantara: Bereskan BUMN, Hilangkan Tantiem Komisaris-Direksi! |
![]() |
---|
Ketua DPR RI Sebut Akan Tegur Menteri yang Kinerjanya Tak Searah Kebijakan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Bang Ben Sebut Mantan Napi Teroris akan Ambil Bagian dalam Perayaan HUT ke-80 RI di Tangsel |
![]() |
---|
Unik! OPD di Pandeglang Lomba Hias Kantor Menggunakan Barang Bekas, Sambut HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.