Sekolah Rakyat
Warga Pandeglang Ini Ngaku Sangat Bersyukur Anaknya Bisa Masuk Sekolah Rakyat 33 Tangsel
Ayah Eha, Marta (60) mengaku, sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada putrinya, sehingga bisa mengenyam bangku SMA.
"Biar bisa banggain orang tua, biar enggak kayak kakak saya. Kakak saya enggak sekolah," harapnya.
Di tempat yang sama, Ayah Eha, Marta (60) mengaku, sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada putrinya, sehingga bisa mengenyam bangku SMA.
"Alhamdulillah, karena kalau tidak ada bantuan ini dia katanya mau langsung kerja aja bantu saya," ucapnya.
Marta menjelaskan, sehari-hari dirinya hanya menggarap sawah milik saudara untuk ditanami padi.
Sehingga, hasil yang didapat tidak menentu dan bergantung dengan musim.
Baca juga: Resmikan Sekolah Rakyat 33 Tangsel Banten, Andra Soni: Anak Petani Juga Bisa Jadi Gubernur
"Kadang kalau gak ada hama ada hasilnya, tapi kalau musim hama itu total enggak dapet," jelasnya.
Ia berharap, anaknya bisa betah dan giat mengikuti pembelajaran di sekolah rakyat 33 Tangerang Selatan.
"Mudah-mudahan betah karena ini kali pertama pisah dengan saya, dan semoga cita-cita anak saya bisa terwujud," pungkasnya.
Usai Ditinjau DPR RI, Anggaran Rp100 M Disiapkan untuk Bangun Gedung Sekolah Rakyat Baru di Tangsel |
![]() |
---|
Kepala Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Kondisi Psikologis Muridnya |
![]() |
---|
Fakta di Balik Mundurnya 9 Siswa Sekolah Rakyat 33 Tangsel: Kecanduan Rokok-Ada Psikologis Keluarga |
![]() |
---|
Kepsek Sekolah Rakyat 33 Tangsel Ungkap Asal 9 Anak yang Undur Diri, Terbanyak dari Daerah Ini |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat 33 Tangsel Disorot Komisi VIII DPR Usai 9 Siswa Undur Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.