Soal Rencana Pemkot Serang Bakal Pinjam Dana ke Bank untuk Bangun Pasar Rau, DPRD Usulkan Skema BOT

"Kalau sudah selesai baru diserahkan ke kami lagi dan kami akan agendakan untuk paripurna," jelas Muji.

Meski begitu, saat ini DPRD belum sepenuhnya dilibatkan oleh Pemkot Serang terkait rencana pinjaman ke bank tersebut. 

Ia berharap Pemkot bisa mempertimbangkan opsi lain sebelum melangkah lebih jauh.

"Kami sih meminta kepada Pak Wali Kota untuk BOT (Build, Operate, Transfer). Artinya, kerja sama dengan pihak ketiga supaya (Pasar Rau) itu dibangun dan kemudian adapun pembagiannya silahkan diatur sesuai peraturan perundang-undangan," harapnya.

Sebagai informasi, skema BOT memungkinkan pihak swasta membangun dan mengelola fasilitas di atas lahan milik pemerintah untuk jangka waktu tertentu sebelum diserahkan kembali.

DPRD mengingatkan apabila Pemkot tetap memilih jalur pinjaman, maka penggunaannya harus benar-benar diperhitungkan agar tidak membebani keuangan daerah di masa mendatang.

"Saya sudah minta Pak Wali Kota, karena memang aturannya juga tidak dibolehkan, jadi jangan sampai melebihi daripada melebihi periode beliau (Budi Rustandi dan Nur Agis Aulia)," imbuh Muji.

Ia juga menegaskan bahwa jika pinjaman disetujui oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan, maka dana tersebut sebaiknya digunakan untuk mendukung kegiatan yang benar-benar produktif secara ekonomi.

"Artinya perputaran ekonomi pasar oke lah. Tapi kalau untuk infrastruktur jalan dan segala macam lebih baik jangan," tegasnya.

Ia mengakui bahwa pembenahan Pasar Induk Rau sudah sangat mendesak, mengingat kondisi fisiknya yang tidak lagi memadai.

"Kalau melihat dari umur urgent banget, karena dibangun kalau gak salah 2004 zaman Presidennya Ibu Megawati. Ini sudah hampir 21 tahun. Artinya memang umur dari bahan bagunannya seperti beton dan besi itu harus direvitalisasi," tutup Muji.