Berita UT Serang

Membangun Ekosistem Karakter: Visi Baru PAUD dari Sinergi Pesantren dan Kekuatan Komunitas

Membangun Ekosistem Karakter: Visi Baru PAUD dari Sinergi Pesantren dan Kekuatan Komunitas

|
Editor: Ahmad Haris
Sumber: Yas/Universitas Terbuka
Foto Kegiatan Pembelajaran Mengenal Ukuran Benda. 

Sebuah penelitian yangdilakukan di salah satu PAUD berbasis pesantren di Blitar, Jawa Timur,memberikan gambaran utuh mengenai kekuatan model ini. 

Keberhasilannya tidak terlepas dari peran sentral pondok pesantren sebagai lembaga induk yangmemberikan dukungan penuh dan berlapis.

Branding dan Kepercayaan Publik

Keuntungan pertama dan paling signifikan adalah branding.Pondok pesantren yang telah memiliki reputasi puluhan tahun di masyarakatsecara otomatis meminjamkan citra positif dan kepercayaannya kepada lembagaPAUD yang dinaunginya.

Masyarakat, yang sudah mengenal kultur, metode, danprestasi pesantren, tidak ragu untuk menyekolahkan anak-anak mereka, dengan keyakinan bahwa nilai-nilai yang diajarkan sejalan dengan ajaran agama yangmereka anut, seperti Aswaja. 

Semua peserta didik yang belajar di lembaga PAUDtersebut bahkan telah dianggap sebagai santri oleh pondok pesantren, yangmenambah nilai spiritual dan harapan akan keberkahan ilmu dari para kiai.

Dukungan Sumber Daya Manusia dan Kurikulum

anak usia dini di PAUD.
Foto Kegiatan pembelajaran anak usia dini di PAUD.

Pesantren memainkan peran krusial dalam penyediaansumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan sejalan dengan visi lembaga.

Guru-guru yang mengajar diutamakan berasal dari rekrutmen alumni pondok itu sendiri.

Pilihan ini strategis, karena alumni tidak hanya memiliki kompetensiakademik, tetapi juga pemahaman mendalam tentang tradisi dan nilai-nilaikepesantrenan, serta komitmen dan tanggung jawab untuk mengabdi.

Dari sisi kurikulum, terjadi sebuah kolaborasi yang efektif.

PAUD tetap mengikuti standar kurikulum dari dinas pendidikan, seperti Kurikulum Merdeka atau Permendikbud yang lebih baru, untuk memastikan aspek-aspek perkembangan anakterpenuhi secara holistik. 

Namun, kurikulum ini diperkaya dengan muatan khasdari pondok pesantren.

Integrasi ini terwujud dalam program-program pembiasaanyang menjadi keunggulan utama, seperti:·      

  • Pelatihan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah.     
  • Pembiasaan membaca doa-doa harian dan Asmaul Husna bersama.
  • Adanya kelas khusus mengaji yang dikoordinasi langsung oleh pondok pesantren.

Tujuannya jelas, menanamkan karakter Islami danmembentuk pribadi agamis sejak usia dini, sehingga lulusannya memiliki cirikhas yang berbeda dari lembaga lain.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved