Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, RANGKASBITUNG - Warga sekitar dan pengendara roda dua mengeluh jalanan licin dan polusi debu pasir di Jalan Raya Leuwidamar KM 11, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, dari sejumlah truk pengangkut pasir.
Pantauan Tribunbanten.com pada Jumat (18/09/2020), sejumlah truk pengangkut pasir lalu-lalang melintasi di Jalan Raya Leuwidamar.
Di sepanjang sisi jalan juga terdapat limbah pasir hasil galian dari irigasi jalan.
Sisaan pasir dari truk berjatuhan dan memenuhi badan jalan.
Pengendara roda dua dan empat tampak berhati-hati dikarenakan jalan tersebut sangat licin.
Tak hanya itu, hembusan angin membuat sisaan pasir tersebut bertebaran sehingga mengganggu jarak pandang saat berkendara.
Jarak pandangan mata hanya tampak sekitar 100 meter.
Keluhan di antaranya disampaikan Agus Selamat (25), mahasiswa, yang mengendarai sepeda motor melewati jalan tersebut.
"Debunya tebal banget, jadi pandangan mata sedikit terganggu, saya berhenti sementara karena kelilipan debu," ujarnya di lokasi.
Ia menjelaskan, Jalan Raya Leuwidamar selalu ramai digunakan pengendara.
Sebab, jalan tersebut merupakan akses utama penghubung Kota Rangkasbitung dan Banten Selatan.
"Karena air sama pasir bawaan truk pada berjatuhan jadi jalanan di sini licin," ucapnya.
• Halo Bupati Iti, Ada Jalan Penghubung Dua Desa di Rangkasbitung Rusak 10 Tahun, Pengendara Kewalahan
• Polisi Simpulkan Penyebab Kematian Ketua DPRD Lebak, Terungkap Siapa Teman Wanitanya
Selain tekstur jalan licin, pasir tebal yang berhamburan di jalan tersebut juga membuat sesak nafas sekitar.
Nunung (40), pemilik warung di sekitar Jalan Raya Leuwidamar KM 11 menceritakan, sejumlah pengendara sepeda motor kerap mengalami kecelakaan saat melawati jalan tersebut.
"Sering kecelakaan, soalnya jalanan licin, banyak pasir, Jadi, kalau ada pengendara yang baru sekali melintas jalan ini, itu sering banget jatuh," katanya.
Ia menerangkan, setiap kali ada pengendara yang jatuh selalu dibawa di warungnya untuk di istirahatkan sementara.
"Paling sering itu di tikungan Lebak Jambu, itu sering banget pengendara yang jatuh, terdakang kecelakaan," ucapnya.
Saat musim hujan datang, tumpahan pasir dari truk pengangkut di jalan tersebut berubah menjadi seperti lumpur dan memenuhi badan jalan.
Alhasil, jalan itu semakin licin dilalui kendaraan warga.
"Kalau hujan itu, jalan lumpur semua jadi jalanan licin," jelasnya.
Ia mengungkapkan, selain dari tumpahan pasir dan air yang dibawa oleh truk, limbah galian pasir di kawasan tersebut menjadi faktor dari yang membahayakan.
"Dipinggir jalan ini kan ada irigasi, tapi irigasinya tidak berfungsi karena dipenuhi oleh limbah galian pasir,. Jadi, kalau hujan langsung tumpah ke ruah jalan raya," tutupnya.