Wisata Religi

Batu Quran, Wisata Religi Unik dan Penuh Misteri di Pandeglang, Berikut Kisah dari Anak Juru Kunci

Penulis: Wijanarko
Editor: Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung berendam di pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (29/12/2020). Batu Quran, Wisata Religi Unik dan Penuh Misteri di Pandeglang, Berikut Kisah dari Anak Juru Kunci.

Laporan wartawan TribunBanten.com, Wijanarko

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Selain dikenal sebagai wilayah wisata alam, Provinsi Banten juga memiliki beberapa destinasi wisata religi yang cukup populer.

Satu di antaranya adalah pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

Batu Quran menjadi destinasi wisata religi yang cukup terkenal, bukan hanya bagi masyarakat lokal, melainkan juga nasional.

Abdul Qodir, warga Pasar Kemis, Kota Tangerang, sengaja memboyong istri, menantu beserta ketiga anaknya ziarah ke Batu Quran ini.

"Bulan kemarin abis ziarah dari Cirebon, sekarang bareng keluarga besar kesini, sambil liburan," ujarnya saat berendam di kolam Batu Qur'an kepada TribunBanten.com, Selasa (29/12/2020).

"Macam-macam yang datang kesini. Ada yang dari Tangerang, Garut, Karawang, dari Jawa juga banyak," ujar Tb. Muhammad

Dalam catatan sejarah, awal mula munculnya pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, berkaitan erat dengan kisah ulama Banten yang terkenal di abad ke-15, Syekh Maulana Mansyuruddin.

Baca juga: Wisata Religi di Banten, Ziarah ke Makam Pangeran Jaga Lautan di Pulau Cangkir

Baca juga: Pedasnya Nendang dan Pas! Pecak Bandeng, Menu Khas Banten di RM Maren Selalu Diburu Pencinta Kuliner

Sejumlah pengunjung berendam di pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (29/12/2020). Batu Quran, Wisata Religi Unik dan Penuh Misteri di Pandeglang, Berikut Kisah dari Anak Juru Kunci. (Tribunbanten.com/Wijanarko)

Menurut Saefullah, kemunculan Batu Qur’an tersebut merupakan lokasi pijakan Syekh Maulana Mansyuruddin setelah beribadah haji dari tanah suci Mekkah.

Ia menceritakan saat itu Syekh Maulana Mansyuruddin bermunajat kepada Allah SWT untuk menunaikan haji dari kerajaannya di Kesultanan Banten. Dengan seizin Allah, ia pun sampai ke Mekkah.

Setelah selesai menunaikan ibadah haji, Syekh Maulana Mansyuruddin mendapat hidayah dari Allah untuk kembali ke Banten dengan menerobos dasar bumi melewati sumur Air Zamzam.

Akhirnya Syekh Maulana Mansyuruddin pun keluar dari dasar bumi dan muncul di Desa Kadubungbang dengan disertai mata air yang memancar dari dalam Bumi.

Konon katanya, jika mata air itu tidak ditutup, setengah dari Pulau Jawa akan terendam. Maka dari itu, Syekh Maulana Mansyuruddin pun berusaha menutup mata air itu dengan berbagai benda.

Bukannya tertutup, mata air itu pun semakin membesar.

Di saat itulah Syekh Maulana Mansyuruddin salat dua rakaat di samping mata air dan mendapat ilham dari Allah untuk menutup mata air tersebut dengan Al Quran.

Halaman
12

Berita Terkini