TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah direncanakan mulai dilakukan pada Juli 2021.
Rencana kegiatan belajar mengajar dari sekolah itu dilakukan setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan rampung.
Nantinya, semua sekolah akan didorong belajar tatap muka.
"Target kita sampai akhir Juni (vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selesai), sehingga di minggu kedua, ketiga Juli tahun ajaran baru akan mulai. Semua sekolah seharusnya sudah melakukan tatap muka secara terbatas," kata - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, melalui siaran langsung di Youtube FMB9ID_IKP, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: SBMPTN 2021 Dibuka Sebentar Lagi, Ini Daftar Perguruan Tinggi dengan Peminat Terbanyak Tahun 2020
Baca juga: Puluhan Guru di Tangsel Gagal Disuntik Vaksin Corona, Ini Sebabnya
Nadiem menjelaskan langkah ini diambil pemerintah sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Untuk mempersiapkan pembukaan sekolah, ia pun meminta kepala sekolah mulai memaksimalkan pemakaian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk protokol kesehatan.
"Setelah vaksinasi bergulir, pasti sekolah akan didorong untuk membuka dan memulai tatap muka. Jadi BOS ini benar-benar secara fleksibel akan digunakan untuk persiapan tatap muka," tutur dia.
Nadiem menyebut saat ini besaran dana BOS sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan sekolah dan daerah.
Dengan begitu, Nadiem menilai seharusnya dana BOS bisa digunakan untuk memastikan protokol kesehatan bisa terlaksana.
Atas keputusan tersebut, kata Nadiem, pihaknya pun memastikan bantuan subsidi kuota tahun ini tidak akan dilanjutkan setelah bulan Mei.
Dengan harapan Tahun Ajaran 2021/2022 sudah dilakukan tatap muka.
"Kalau ada sekolah yang masih PJJ. Sudah jelas kebutuhan yang paling kritis adalah bagaimana secara aman kembali tatap muka. Jadi tolong dana BOS dan fleksibilitas yang sudah kita berikan segera digunakan agar anak-anak kita bisa masuk, tatap muka lagi dengan protokol kesehatan," tambahnya.
Belum Berubah
Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah belum berubah pikiran terkait wacana pembukaan sekolah meskipun kasus mutasi virus SARs-CoV-2 B117 baru ditemukan di Indonesia.
Sementara epidemiolog dari Universitas Indonesia, Hermawan Saputra menilai pemerintah perlu mengevaluasi ulang wacana pembukaan sekolah dengan adanya mutasi asal Inggris itu.